Menurutnya, untuk upaya pelestarian permainan tradisional sudah diatur dalam kurikulum pembelajaran. Hanya saja dalam prakteknya ia sebut, masih diperlukan pengawasan yang baik.
"Kita sedang sampaiakan ke MGMP Bahasa Jawa dan Penjaskes agar ada kegiatan simultan untuk permainan tradisional agar tidak asing," pungkasnya. (res)