PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Pembubaran aksi penolakan revisi UU Pilkada di kawasan Alun-alun Purwokerto pada hari Jumat (23/8), mengakibatkan beberapa peserta aksi dan pihak keamanan mengalami luka-luka.
Pihak peserta aksi, mengaku mengalami tindakan kekerasan dari aparat keamanan yang bertugas di lokasi tersebut. Sementara pihak Kepolisian Resor Kota Banyumas menjelaskan tindakan mereka sudah sesuai Prosedur Operasional Standar (SOP).
Pihak Polresta Banyumas, melalui Kepala Seksi Humas Polresta Banyumas, AKP Siti Nurhayati, dalam pernyataan tertulisnya, menyebutkan bahwa dari pihak kepolisan yang bertugas dalam aksi tersebut juga banyak yang terluka.
BACA JUGA:Menkes Resmikan Layanan Linac dan Gedung Dialisis Rumah Sakit Margono Soekarjo
"Kemarin, saat bertugas. Ada juga anggota polisi yang terkena lemparan batu, dan ada 14 polisi lainnya mengalami luka," ujarnya.
AKP Siti menjelaskan, peserta aksi melakukan orasi-orasi dan pembakaran ban bekas di depan kantor Pemkab Banyumas yang bersebelahan dengan gedumg DPRD Banyumas.
"Pada pukul 17.50 wib sampai dengan pukul 18.00 wib peserta aksi mulai melakukan tindakan anarkhis dengan melempari petugas pengamanan dengan botol, batu dan membawa balok kayu untuk memukul petugas. Sehingga dilakukan upaya membubarkan massa menggunakan water canon, namun peserta aksi tetap bertahan di depan kantor Pemkab Banyumas," jelasnya.
BACA JUGA:Demo Mahasiswa Tolak Revisi UU Pilkada Ricuh, Wartawan Radar Banyumas Terkena Lemparan
Kemudian, pada pukul 18.10 wib peserta aksi kembali melakukan aksi anarkhis berupa melempari petugas pengamanan dengan batu sehingga kembali dilakukan upaya pembubaran massa aksi menggunakan water canon.
"Pada pukul 19.15 wib peserta aksi dibubarkan paksa melalui tahapan sesuai dengan SOP mengingat sudah diingatkan berulang kali, namun peserta aksi tidak mengindahkan himbauan petugas, justru mereka melakukan aksi anarkhis," ungkap AKP Siti.
Terpisah, Presiden BEM Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Maulana Ihsanul Huda, mengungkapkan, bahwa salah satu mahasiswa dari Unsoed mengalami cedera serius hingga harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
BACA JUGA:Dropping Air Bersih Terus Berlanjut, Kekeringan di Cilacap Semakin Meluas
"Saat kejadian, satu mahasiswa dari BEM Unsoed terluka parah bagian kepala karena pukulan dari polisi dan harus dilarikan ke rumah sakit. Mahasiswa tersebut adalah mahasiswa semester tujuh dari Fakultas Ekonomi," jelas Maulana melalui pesan Whatsapp, Sabtu (24/8/2024).
Namun, Maulana belum mendapatkan angka pasti dari mahasiswa peserta aksi yang mengalami luka. Dia mengatakan, bahwa beberapa anggota BEM tingkat Fakultas juga mengalami luka.
"Sampai saat ini, data paatinya masih belum kami peroleh. Beberapa rekan dari BEM Fakultas juga mengalami luka di kepala dan kaki. Kami masih dalam proses mengumpulkan data," tambahnya.