PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - 700 Siswa-siswi SMKN 1 Purwokerto kembali menunjukkan kreativitas mereka melalui pameran seni tahunan Smecone Visual Art Exhibition (SVAE) 2024, yang kali ini mengusung tema "MERAKI", Senin (12/8/2024).
Bogi Pranata, guru seni budaya sekaligus kurator pameran, menjelaskan, tema ini menggambarkan proses kreatif yang dilakukan dengan penuh cinta, dedikasi, dan semangat, yang diimplementasikan dalam berbagai karya seni rupa seperti lukisan, komik, poster, dan karya digital lainnya.
"Meraki, dalam bahasa Yunani artinya budaya anak-anak yang fokus terhadap kreativitas jiwa dan cinta. Dimana pameran ini menggambarkan proses kreativitas yang penuh semangat dengan balutan cinta kasih," jelas Bogi, Selasa (13/8/2024).
BACA JUGA:Jembatan Merah Purbalingga Riwayatmu Kini, Masih Diportal dan Warna Cat Kian Pudar
Pameran ini berlangsung dari 12 hingga 14 Agustus 2024 dan menampilkan sekitar 300 karya dari siswa kelas XI berbagai jurusan. Salah satunya karya berbasis digital berupa video stop motion, karya siswa jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV).
Bogi juga mengungkapkan bahwa pameran ini menjadi ajang penting bagi siswa untuk mengekspresikan cinta mereka terhadap lingkungan dan kemerdekaan, terutama melalui karya-karya yang menyoroti isu-isu lingkungan, baik berbasis digital maupun maupun manual.
“Karya yang dihasilkan para siswa ini memiliki potensi yang luar biasa. Penggabungan dari karya yang berbasis digital maupun manual ini, diharapkan bisa memberikan pengalaman visual yang lebih menarik. Serta memberikan dimensi baru bagi pengunjung pameran," ungkap Bogi.
BACA JUGA:BBPVP dan PKK Pekiringan Gelar Pelatihan Boga dan Jahit
Dari ratusan karya yang memanjakan mata, ada salah satu karya yang menarik perhatian. Adalah lukisan panel yang berjudul "Bumi Manusia". Lukisan tangan karya siswa kelas XII DKV, Wina Agung Purwantari bersama tujuh rekannya.
Lukisan ini terdiri dari tujuh panel, yang disusun jadi satu, sehingga menjadi satu lukisan yang bercerita tentang perilaku manusia yang merusak lingkungan.
Akar pohon yang digambarkan menenggelamkan kepala manusia ke dalam lautan. Lautan yang dipenuhi sampah-sampah palstik dari manusia yang mencemari laut.
BACA JUGA:Mau Gelar Wedding di Purbasari? Ini Tarifnya
"Menggambarkan manusia yang harus disadarkan bahwa perilakunya itu, justru membuat kerusakan pada lingkungan, tempat manusia itu hidup," kata Wina.
Karya tersebut digarap selama satu bulan dan pernah juga dipamerkan di Pameran Seni Rupa UKM Senru yang digelar di UIN Saizu Purwokerto, baru-baru ini.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Dwi Andi Purnomo, menegaskan bahwa pameran ini menjadi agenda rutin yang penting dalam memupuk apresiasi siswa terhadap seni dan budaya.