Tips Luka Diabetes Kering dan Cegah Infeksi

Jumat 09-08-2024,07:26 WIB
Reporter : Herry Prasetyo, Handoyo, Harta
Editor : Ali Ibrahim

RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Penyakit diabetes sebagai salah satu penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan gula di dalam darah. Kadar gula yang tinggi di dalam darah dapat mengakibatkan gangguan pada sistem pembuluh darah dan saraf menyebabkan aliran darah ke luka dan kemampuan tubuh untuk merasakan luka menjadi terganggu.

Luka diabetes yang dialami oleh penderita tidak hanya memerlukan perawatan luka yang tepat, membersihkan dan menjaga kebersihan luka, tetapi juga mempertahankan kadar gula darah dalam batas normal dan mencegah komplikasi yang lebih serius. Perawatan luka diabetes membutuhkan perhatian serius dan tindakan secara tepat karena luka ini membutuhkan waktu sembuh lebih lama dibandingkan jenis luka lainnya. Berikut merupakan beberapa tips yang dapat dilakukan agar luka diabetes lekas kering dan tidak terjadi infeksi yang dapat memperburuk kondisi luka:

Penderita diabetes harus dapat mengontrol kadar gula darah dalam rentang yang direkomendasikan oleh petugas kesehatan atau dokter yang merawat. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengontrol kadar gula darah, termasuk mengonsumsi obat-obatan yang ditetapkan oleh petugas kesehatan, mengikuti diet diabetes yang sehat dari ahli gizi, dan berolahraga secara teratur sesuai usia dan kemampuan. Perlu diperhatikan bahwa kadar gula darah yang melebihi batas normal dapat menghambat proses penyembuhan luka dan meningkatkan risiko infeksi. Oleh karena itu, pengukuran dan pemantauan gula darah secara teratur sangat penting.

Seorang petugas kesehatan atau pendamping penderita yang merawat luka sangat disarankan untuk memastikan peralatan yang digunakan dalam kondisi steril. Sebelum dan sesudah tindakan perawatan luka harus melakukan cuci tangan. Melalui cuci tangan enam langkah dengan air bersih mengalir dengan menggunakan sabun antiseptik kurang lebih 40-60 detik lalu keringkan dengan handuk bersih. Namun ketika cuci tangan menggunakan cairan antiseptik (handrub) gosok kedua tangan sekitar 20-30 detik. Kebersihan tangan ini sangat penting karena mencegah transfer kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada luka. 

Ketika melakukan Tindakan merawat luka diabetes perlu memperhatikan hal-hal berikut proses pembersihan dilakukan dengan lembut, teliti, sabar dan penuh kehati-hatian. Langkah awalnya adalah bukalah perban atau balutan pada kaki atau bagian tubuh lainnya lainnya. Bila perban kering, basahilah dulu dengan cairan infus NaCl agar perban menjadi lembab dan mudah dilepas. Jangan lupa buanglah perban dan sarung tangan yang digunakan untuk melepas perban ke dalam kantung plastik. Kemudian pakailah sarung tangan yang baru dan bersih. Langkah selanjutnya, bersihkan luka dengan cairan infus NaCl dari dalam daerah luka lalu menjauhi daerah sekitar luka (bukan sebaliknya agar kotoran tidak masuk kembali ke dalam luka). Kemudian, oleskan atau gunakan obat sesuai anjuran petugas Kesehatan dan tutup kembali luka dengan kasa steril atau balut kembali dengan perban. Menutup luka dengan kasa steril bertujuan untuk menjaga luka tetap lembab, melindungi dari infeksi kuman serta membantu mempercepat proses penyembuhan luka.

Balutan atau perban dalam perawatan luka diabetes ini harus dilakukan dengan memperhatikan ukuran dan bentuk luka. Balutan yang baik dapat melindungi luka dari paparan debu atau kotoran. Perban dengan menggunakan kasa steril membantu menciptakan lingkungan yang optimal untuk penyembuhan dengan mencegah kuman dan bakteri masuk ke dalam luka. Penting untuk mengganti perban atau balutan secara teratur sesuai dengan petunjuk petugas Kesehatan yang merawat anda. Perawatan luka yang konsisten dengan perban atau kasa yang bersih dan steril membantu mencegah infeksi dan mempercepat proses penyembuhan luka diabetes.

Keluarga pasien diabetes perlu membantu untuk melakukan pemantauan terhadap kondisi luka sebagai langkah penting dalam perawatan luka diabetes. Setelah luka tertutup dengan perban steril harus dijaga jangan sampai tergores dan terpapar air atau cairan yang menyebabkan luka menjadi basah dan kotor. Anda perlu memeriksa luka secara rutin untuk melihat apakah ada perubahan dalam kondisinya. Tanda-tanda infeksi seperti kemerahan yang meningkat, bengkak, keluar nanah, atau nyeri adalah sinyal penting bahwa luka mungkin terinfeksi. Jika Anda sebagai anggota keluarga yang mendampingi penderita melihat tanda-tanda tersebut, segera hubungi dokter atau perawat terdekat. Pantau luka secara rutin juga membantu anda sebagai pendamping penderita dalam memantau kemajuan proses  penyembuhan luka diabetes.

Tips selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah menerapkan gaya hidup sehat sangat penting dalam merawat luka pada penderita diabetes. Ini termasuk mengonsumsi makanan seimbang, berolahraga secara teratur dan menghindari merokok. Dengan konsumsi makanan seimbang nilai gizinya akan membantu penderita menjaga keseimbangan gula darahnya. Melalui olah raga secara teratur sesuai kemampuan meningkatkan sirkulasi darah, yang membawa nutrisi dan oksigen ke area luka sehingga mempercepat proses penyembuhan luka. Hidup sehat tanpa asap rokok harus diupayakan oleh penderita karena merokok dapat menghambat sirkulasi darah dan memperlambat proses penyembuhan luka. Memiliki gaya hidup sehat tidak hanya mendukung perawatan luka, tetapi juga merupakan langkah penting dalam manajemen penyakit diabetes secara keseluruhan.

Keluarga perlu memastikan bahwa penderita terhidrasi dengan baik dengan meminum air yang cukup. Air memiliki peran penting dalam proses penyembuhan luka. Mengonsumsi air yang cukup membantu menjaga kelembaban kulit di sekitar luka, yang merupakan faktor penting untuk penyembuhan yang efektif. Kulit yang sehat dan juga terhidrasi dengan baik dapat memfasilitasi proses penyembuhan luka. Oleh karena itu, pastikan penderita menjaga asupan air harian yang memadai untuk membantu luka sembuh dengan lebih baik.

Penderita diabetes sering mengalami masalah  pada aspek pertumbuhan dan kesehatan kuku kakinya sehubungan dengan adanya gangguan sirkulasi darah. Maka penderita sangat disarankan untuk menghindari mencoba memotong kuku kaki sendiri. Penderita diabetes sering kali mengalami gangguan sensasi pada kakinya akibat adanya kerusakan pada sistem saraf pada area kaki. Sehingga, sangat disarankan profesional kesehatan yang berpengalaman, seperti ahli perawatan kaki atau podiatris, merawat kuku kaki anda dengan aman dan meminimalkan risiko cedera. (*)

 

Tags :
Kategori :

Terkait