PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Purbalingga menggunakan burung hantu sebagai musuh alami atau predator untuk membasmi hama tikus yang mulai mewabah di sejumlah daerah selama musim kemarau.
Salah satu wilayah yang menggunakan burung hantu sebagai predator untuk membasmi hama tikus adalah Desa Rabak, Kecamatan Kalimanah.
Tutut Dwi Purwani, Penyuluh Pertanian Dinpertan Kabupaten Purbalingga di Desa Rabak, mengatakan bahwa pihaknya mengandalkan keberadaan burung hantu untuk mengendalikan hama tikus yang menyerang lahan sawah.
"Memaksimalkan burung hantu, petani di Desa Rabak secara swadaya mendirikan rumah burung hantu atau rubuha di lahan sawahnya," katanya.
BACA JUGA:Ribuan Hektare Sawah Tadah Hujan di Purbalingga Diyakini Bisa Panen Normal
BACA JUGA:Musim Kemarau Diprediksi Mulai di Bulan Juni, Ini Himbauan Dinpertan Purbalingga Kepada Petani
Di Desa Rabak, didirikan lima rubuha di lahan sawah seluas 140 hektare. "Satu rumah burung hantu bisa untuk mengawasi hama tikus di area sawah seluas 5 hektare," tambahnya.
Jumlah rubuha yang didirikan masih minim, sehingga rubuha yang ada diutamakan di lahan endemis hama tikus. Metode ini terbukti efektif karena jumlah hasil panen petani meningkat setelah adanya rubuha.
Sebelum ada rubuha, selalu terjadi serangan hama tikus yang mengakibatkan padi yang dihasilkan hanya 7-8 kuintal per 100 ubin. Namun, setelah ada rubuha, petani bisa panen 9 kuintal hingga 1 ton padi per 100 ubin.
Dinpertan akan terus mengajak petani di wilayah binaannya untuk memaksimalkan penggunaan rubuha untuk membantu membasmi hama tikus yang dapat mengancam hasil panen padi. (tya)