PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Tingkat inflasi di Kabupaten Purbalingga saat ini berada di angka 4,51 persen, lebih rendah dibandingkan tingkat inflasi nasional yang mencapai 5,05 persen.
Plh Kepala Bank Indonesia Cabang Purwokerto, Oki Hermawan, mengungkapkan hal ini dalam High Level Meeting (HLM) dan Capacity Building Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) pekan lalu.
"Tingkat inflasi ditargetkan terjaga di angka kurang lebih 2,5 persen hingga 1 persen, agar tetap saling menguntungkan, baik bagi produsen maupun konsumen," katanya.
Hal ini sejalan dengan arahan Presiden RI yang mendorong masyarakat untuk memperkuat produksi pangan sehingga stok dan harga senantiasa terjaga. "Selain itu, masyarakat juga bisa mendongkrak produktivitas melalui pemanfaatan teknologi," lanjutnya.
BACA JUGA:Lima Komoditas Ini Rawan Picu Inflasi di Purbalingga
BACA JUGA:Harga Bawang Merah Tinggi, Jadi Penyumbang Inflasi di Cilacap
Sekda Purbalingga, Herni Sulasti, menyatakan bahwa ada sembilan langkah konkret yang sudah dilakukan oleh TPID Kabupaten Purbalingga, namun pelaporannya masih harus diperhatikan.
"Kita harus terus bersinergi dan bekerja sama. Dimohon juga memperhatikan urusan administrasi pelaporan," ujarnya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Purbalingga, Mukodam, menjelaskan bahwa High Level Meeting (HLM) dan Capacity Building Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dilaksanakan untuk mengendalikan tingkat inflasi di Kabupaten Purbalingga.
"Tujuan pertemuan tersebut adalah sebagai refreshment bagi TPID untuk meningkatkan kemampuan dan wawasan dalam memahami strategi pengendalian inflasi," katanya. Dia menambahkan bahwa tujuan lainnya adalah tersusunnya program kerja unggulan pengendalian inflasi secara sinergis dengan banyak pihak.
Diketahui, tingkat inflasi di Kabupaten Purbalingga saat ini masih menginduk ke cabang Purwokerto. (tya)