Kekurangan sepeda motor matic Honda Vario 150 selanjutnya adalah pada posisi berkendara. Apalagi jika tinggi badan penggunanya diatas 168 cm, pasti lututnya akan menyentuh kompartemen depan.
Hal ini tentu saja mengurangi kenyamanan berkendara saat mengendarai motor matic Vario 150.
Masalah lutut yang menekan ini bukan disebabkan oleh kurangnya ruang kaki, melainkan karena rendahnya ergonomi kabin. Sebaiknya Honda memperbaikinya ketika mengembangkan produk baru.
3. Performa mesin kalah dibandingkan kompetitornya
Di atas kertas, performa mesin Honda Vario 150 masih kalah dengan kompetitornya yaitu sepeda motor matic Yamaha Aerox.
BACA JUGA:Spesifikasi Nex Crossover, Si Motor Matic Sporty dari Suzuki
BACA JUGA:5 Cara Mudah Mengetahui Komponen Aftermarket Motor Matic yang Memiliki Kualitas Tinggi
Jantung mekanis motor bertanda sayap ini hanya mampu menghasilkan torsi maksimal 13,4 Nm pada 5.000 rpm dan 13 tenaga kuda pada 8.000 rpm.
Dengan torsi 13,8 Nm pada 6.250 rpm dan tenaga 14,75 hp pada 8.000 rpm, Aerox 155 lebih bertenaga. Hal ini karena perpindahannya lebih besar 5 cm3.
Selain itu, memiliki Variable Valve Technology (VVA), yang tidak dimiliki Honda Vario 150.
4. Banyak keluhan terkait CVT yang gredek
Getaran atau gesekan pada CVT merupakan fakta kehidupan di banyak sepeda motor matic lainnya. Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari kotoran hingga komponen yang aus.
BACA JUGA:Pentingnya Servis Motor Matic Secara Berkala
BACA JUGA:Faktor Motor Matic Boros Bahan Bakar dan Tips Mengatasinya
Namun konsumen sepeda motor matic Honda Vario 150 kerap mengeluhkan kualitas CVT tersebut. Sepeda motor matic dengan mesin serupa juga terkena dampaknya.
Ambil contoh sepeda motor matic Honda PCX 150 dan ADV 150, Gredek pasti membuat tidak nyaman dikendarai.