BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Pemerintah Kabupaten Banjarnegara berkomitmen untuk mengurangi jumlah Anak Tidak Sekolah (ATS) yang saat ini mencapai 5.729 anak, tersebar di berbagai kecamatan.
Sebagai langkah nyata, Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Baperlitbang), bersama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga, serta Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, melakukan pendampingan langsung kepada anak-anak yang tidak bersekolah.
Fajar Anggun Savitri, Kepala Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial Baperlitbang, menjelaskan bahwa pendampingan ini merupakan bagian dari upaya pemantauan dan pengurangan angka ATS di Banjarnegara.
“Kami mulai dengan sampling di dua desa: Desa Bandingan di Kecamatan Rakit dan Desa Mertasari di Kecamatan Purwanegara. Kami berada di Desa Bandingan, dan akan melanjutkan ke Desa Mertasari. Langkah ini akan diterapkan di desa-desa lain ke depannya,” ujar Anggun.
BACA JUGA:PKS Banjarnegara Resmi Usung Pasangan Amalia-Gus Wakhid
BACA JUGA:Pj Bupati Banjarnegara Serahkan Bantuan Keuangan Parpol
Di Desa Bandingan, tim menemukan 9 anak tidak sekolah, sementara di Desa Mertasari tercatat 17 anak. Tim pendampingan yang terdiri dari berbagai dinas dan aparat desa mendatangi rumah anak-anak tersebut untuk memahami penyebab mereka tidak bersekolah dan mencari solusi.
Permasalahan yang ditemukan di Desa Bandingan bervariasi, mulai dari anak yang lebih suka belajar di pondok pesantren, kendala biaya, hingga kurangnya minat untuk bersekolah namun ingin mengikuti pelatihan keterampilan. Beberapa anak juga sudah bekerja dan enggan kembali ke bangku sekolah.
“Setelah berbicara dengan mereka, beberapa anak setuju untuk kembali ke sekolah, sementara yang lain lebih tertarik mengikuti pelatihan keterampilan,” tambah Anggun.
Plt Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Banjarnegara, Novianto Wijayakusuma, menyatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan sekolah dan lembaga pendidikan untuk menerima anak-anak yang ingin kembali bersekolah.
“Kami akan mengoordinasikan dengan sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan untuk menampung anak-anak ini, sehingga mereka bisa kembali mendapatkan pendidikan, baik di sekolah formal maupun di lembaga pendidikan lainnya,” ujarnya, Senin (15/7/2024).
Novianto juga menegaskan bahwa jumlah 5.729 ATS ini tersebar di seluruh kecamatan di Banjarnegara. Bersama dengan dinas terkait, pihaknya akan terus melakukan pendampingan agar jumlah ATS semakin berkurang setiap tahunnya.
“Kami berkomitmen untuk terus melakukan pendampingan, dengan melibatkan berbagai dinas terkait, sehingga angka ATS di Banjarnegara bisa terus menurun,” tegas Novianto. (jud)