PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Hingga tahun 2024, Kabupaten Purbalingga memiliki 277 koperasi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 165 koperasi dinyatakan aktif, dengan 105 di antaranya tergolong sehat. Sisanya, 112 koperasi dinyatakan tidak aktif.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Purbalingga, Endi Astono, pada Minggu, 13 Juli 2024, menyampaikan bahwa salah satu penyebab ketidakaktifan koperasi adalah pengelolaan manajemen yang kurang baik.
Selain itu, sumber daya manusia (SDM) yang kurang kompeten, keterbatasan sarana dan prasarana, serta anggota yang kurang memperhatikan hak dan kewajiban sebagai anggota turut menjadi faktor.
"Upaya kita adalah melaksanakan monitoring dan evaluasi (monev) serta kegiatan bedah koperasi. Harapannya agar koperasi tumbuh sebagaimana mestinya, aktif dan sehat," tegasnya.
BACA JUGA:Terkendala Modal, 65 Koperasi Tidak aktif
BACA JUGA:Pemkab Purbalingga Diminta Berikan Perlindungan Terhadap Koperasi dan Usaha Mikro
Tahun ini, kegiatan peringatan Hari Koperasi ke-77 tingkat Kabupaten Purbalingga dilaksanakan di kompleks GOR Goentoer Darjono Purbalingga. Saat sambutan, kegiatan ini diadakan sebagai upaya mensosialisasikan pentingnya koperasi bagi masyarakat serta menumbuhkembangkan jiwa dan semangat koperasi.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan, koperasi harus sehat dan berkembang agar mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Koperasi juga menjadi soko guru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Purbalingga," tegasnya.
Bupati Tiwi berharap insan koperasi di Purbalingga semakin semangat dan termotivasi untuk menjadikan koperasi di Purbalingga terus sehat, maju, serta aktif. Yaitu, memberikan manfaat tidak hanya kepada anggotanya, tetapi juga bagi masyarakat secara luas. (amr)