Harga jual kembali motor listrik bekas cenderung lebih rendah dibandingkan motor konvensional.
Penurunan nilai yang cepat ini membuat banyak pemilik motor listrik enggan menjual kendaraan mereka, atau jika mereka menjualnya, harga yang mereka dapatkan tidak sepadan dengan investasi awal.
Hal ini menciptakan lingkaran setan di mana sedikitnya penawaran motor listrik bekas di pasar membuat harganya tetap rendah.
BACA JUGA:Yuk, Jelajahi Fitur Keamanan Canggih di Motor Listrik NIU NQi Sport!
BACA JUGA:Seru untuk Touring, Motor Listrik LiveWire S2 Mulholland Bisa Jangkau 195 KM
4. Kurangnya Infrastruktur Pendukung
Meskipun infrastruktur pengisian daya untuk motor listrik mulai berkembang, masih banyak wilayah yang belum memiliki fasilitas pengisian daya yang memadai.
Konsumen motor listrik bekas mungkin merasa khawatir tidak dapat menemukan tempat pengisian daya yang cukup dekat atau mudah dijangkau.
Kekhawatiran ini semakin besar bagi pembeli motor bekas yang tidak ingin mengeluarkan biaya tambahan untuk memasang stasiun pengisian daya di rumah.
BACA JUGA:Motor Listrik Zero Motorcycle DSR/X Punya Spek untuk Berpetualang, Harganya Gak Kaleng-Kaleng!
5. Kurangnya Edukasi dan Informasi
Banyak konsumen masih kurang informasi tentang keunggulan dan kelemahan motor listrik, terutama yang bekas.Kurangnya informasi ini membuat pasar motor listrik bekas tidak berkembang dengan baik.
Edukasi yang kurang tentang cara merawat motor listrik dan cara mengevaluasi kondisi baterai dan komponen lainnya membuat banyak calon pembeli ragu-ragu untuk membeli motor listrik bekas.
6. Perkembangan Teknologi yang Cepat
Teknologi motor listrik terus berkembang dengan cepat. Setiap tahun, produsen mengeluarkan model-model baru dengan fitur dan performa yang lebih baik.