Jihane Almira Chedid menutup perjalanannya di Miss Supranational 2021 dengan manis. Dalam grand final yang berlangsung dini hari, Minggu (22/8) di Strzelecki Park Amphitheatre, Nowy Sacz, Polandia, Jihane berhasil masuk Top 12.
Perempuan berdarah Lebanon-Jawa itu juga panen sejumlah gelar. Misalnya, Supra Fan Vote Winner yang ditentukan berdasar hasil voting penonton. Meski melenceng dari ekspektasi fans, Puteri Indonesia Pariwisata 2020 itu tetap puas.
https://radarbanyumas.co.id/jihane-almira-maksimal-di-miss-supranational-2020/
Bagi Jihane, bersaing dengan 57 perwakilan negara lain di Miss Supranational adalah kebanggaan tersendiri. Terlebih, kontes diadakan di masa sulit akibat pandemi.
’’Terima kasih Mustika Ratu dan Yayasan Puteri Indonesia (YPI) yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada saya,” ujar Jihane dalam keterangan resmi.
Perempuan yang berkarier sejak usia 12 tahun itu juga berterima kasih atas dukungan masyarakat dan pageant lover Indonesia. ’
’Sampai sekarang, masih banyak yang mendukung Jihane 100 persen. Aku berharap bisa bertemu secepatnya dan merayakan ini bersama kalian semua,” kata perempuan kelahiran 4 Februari 2000 itu di akun media sosial pageant lover Indonesia.
’’I love you all so much,” imbuh Jihane, yang masih harus berada di Polandia untuk pemotretan.
Terhentinya Jihane di Top 12 memang mengejutkan pageant lover tanah air. Sebab, dia termasuk unggulan. Dalam perhelatan Miss Supranational 2018 dan 2019, Indonesia masuk lima besar. Sejak video perkenalannya dirilis, Jihane banyak mendapat dukungan warganet.
Dukungan pun terus mengalir saat dia memenangkan Kostum Nasional Terbaik (Best National Costume). Namun, angan-angan kemenangan Jihane pupus saat nama Indonesia tak disebut dalam pengumuman Top 5 Miss Supranational 2021.
Mewakili Mustika Ratu dan YPI, Kabid Komunikasi Yayasan Puteri Indonesia Mega Angkasa mengucapkan selamat atas capaian Jihane. Mega menyatakan, pihaknya telah melakukan persiapan optimal. Mulai advokasi, fisik, hingga ilmu pengetahuan.
’’Kalau ditanya targetnya apa, tentu blue crown for Miss Supranational 2021. Tapi, kami bahagia dengan capaian ini,” papar Mega.
Mega mengakui, capaian Indonesia di beauty pageant internasional tahun ini cukup berbeda dengan tahun 2019. Yang telah berlalu dan dicapai, lanjutnya, patut disyukuri.
’’Kami akan lakukan improvement untuk 2022. Kami akan membuat inventarisasi permasalahan, memetakan kekurangan, lalu kembali mengatur strategi untuk masing-masing beauty pageant di 2022,” jelasnya.
Tiara Miss Supranational 2021 menjadi milik Miss Supranational Namibia 2020 Chanique Rabe. Kemenangan Rabe menjadikan Namibia sebagai negara Afrika pertama yang memenangkan titel Miss Supranational.
Dalam wawancara di backstage dengan Real News Polandia, perempuan yang juga desainer itu mengaku kaget. Ketika menunggu pengumuman pemenang, pikirannya tidak fokus.
’’Aku berpikir, sambil melihat finalis lainnya, tiap perempuan layak atas tiara ini. Terutama tahun ini.
Setelah dinobatkan menjadi Miss Supranational, Rabe berharap bisa mengembangkan gerakan The Mending Project, sebuah program pelatihan keterampilan, terutama menjahit, untuk perempuan muda di negara selatan Afrika tersebut.
’’Proyek itu sementara masih berlangsung di negaraku. Dengan platform ini, aku berharap bisa membawa program itu ke kancah internasional,” ucap perempuan 24 tahun itu. (jpc)