CILACAP, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Potensi hujan di wilayah Kabupaten Cilacap masih berpotensi terjadi. Hal ini diungkapkan Kepala Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo.
Menurutnya, terdapat beberapa hal yang mempengaruhi hujan di wilayah Kabupaten Cilacap meski kondisi disebagian wilayah memasuki musim kemarau.
"Masih ada hujan yang terjadi diakibatkan beberapa hal terutama adanya intrusi udara kering dari bumi selatan yang melintasi perairan selatan Jawa hingga NTT," katanya.
Kondisi ini, katanya mampu mengangkat uap air basah di depan batas intrusi menjadi lebih hangat dan lembab di Jawa bagaian barat, tengah, laut Jawa, Flores, dan Bandar Lampung.
BACA JUGA:Sering Digunakan Untuk Tempat Mesum, Bangunan Bekas Warung Bakso di Majenang Digusur
BACA JUGA:2 Jamaah Haji Asal Cimanggu Cilacap Tersesat di Masjidil Haram
"Kita lihat adanya labilitas lokal yang kuat yang mendukung awan konvektif lokal di wilayah Jawa Tengah, khususnya Cilacap. Potensi hujan ini masih terjadi hingga dua hari ke depan," jelas Teguh.
Teguh menambahkan, prakiraan musim hujan pada bulan Juli dan Agustus 2024 masih berpotensi terjadi terutama di wilayah Cilacap bagian tengah dan barat seperti Majenang, Dayeuhluhur, dan Wanareja.
"Pada bulan Juli 2024 di wilayah Cilacap diprakirakan antara 51-100 milimeter per bulan. Ada potensi hujan terutama wilayah Cilacap tengah dan barat. Wilayah Cilacap selatan dan timur 100-150 milimeter per bulan," imbuhnya.
Sementara itu, untuk prakiraan cuaca pada bulan Agustus secara umum wilayah Cilacap mulai barat, tengah dan timur intensitas hujan 21-50 milimeter per bulan atau berkurang dibandingkan bulan Juli 2024.
"Untuk wilayah Cilacap selatan masih selatan masih cukup tinggi 51-100 milimerer per bulan. Dari prakiraan tersebut bisa disampaikan bahwa puncak musim kemarau terjadi pada Agustus 2024," pungkas Teguh. (ray)