BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Tahun 2018 di Jawa Tengah, Kabupaten Banjarnegara merupakan tertinggi kedua angka prevalensi perokok di atas usia 10 tahun. Di Banjarnegara mencapai 32,31 persen,
Data dari Riskesdas tahun 2013 dan 2018 menunjukkan bahwa usia perokok pertama kali, usianya semakin muda, dengan persentase usia 10-14 tahun naik dari 34,2 persen menjadi 36,81 persen, dan usia 15-19 tahun naik dari 39,8 persen menjadi 40,57 persen.
Penjabat (PJ) Bupati Banjarnegara, Muhammad Masrofi, menyoroti data mengenai prevalensi perokok di Kabupaten Banjarnegara yang menunjukkan angka yang mengkhawatirkan, terutama pada usia di atas 10 tahun.
"Hal ini menjadi perhatian serius bagi semua pihak, karena rokok merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit kronis yang berpotensi mengakibatkan kematian," katanya, Kamis (6/6/2024).
BACA JUGA:Jabatan Kasat Reskrim Polres Banjarnegara Serta Kapolsek Rakit Diganti
BACA JUGA:Jaga Usia Waduk Mrica Banjarnegara, Karyawan dan Relawan Bersihkan Sampah Plastik dan Eceng Gondok
Masrofi menekankan bahwa asap rokok tidak hanya berdampak buruk bagi perokok, tetapi juga membahayakan orang lain di sekitar perokok yang tidak sengaja menghirup asap rokok tersebut, yang dikenal sebagai perokok pasif.
Data dari WHO menunjukkan bahwa sekitar 1,2 juta orang meninggal setiap tahun akibat paparan asap rokok, meskipun mereka bukan perokok aktif.
"Pemerintah Kabupaten Banjarnegara telah berkomitmen untuk melindungi masyarakat dari bahaya rokok melalui Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok," ujarnya.
Namun, Masrofi menekankan perlunya peran aktif dan komitmen nyata dari semua pihak, termasuk organisasi perangkat daerah, rumah sakit, dan seluruh staf, dalam menegakkan peraturan tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Banjarnegara, Latifa Hesti Puwaningtyas, menjelaskan beberapa kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia di Kabupaten Banjarnegara.
"Kegiatan lainnya termasuk apel bersama, penandatanganan komitmen untuk mewujudkan kawasan tanpa rokok, senam germas, teatrikal, pelayanan kesehatan, dan kampanye keliling alun-alun Banjarnegara," tuturnya.
Upaya ini merupakan langkah konkret dalam memerangi perokok muda dan menciptakan lingkungan yang bebas dari asap rokok.(jud)