CILACAP, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Wilayah Kabupaten Cilacap berpotensi mengalami kekeringan meteorologis pada musim kemarau tahun ini. Kekeringan meteorologis ini menggambarkan kondisi kekeringan akibat curah hujan yang kurang.
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo mengungkapkan, tidak hanya di Cilacap, sejumlah kabupaten lain di Jawa Tengah juga berpotensi mengalami kekeringan meteorologis.
"Sebagian besar wilayah Jawa Tengah pada dasarian I Juni 2024 ini masih berada pada periode musim hujan dan terdapat beberapa wilayah yang sudah masuk periode musim kemarau," katanya.
Namun demikian, pada tanggal 4 - 10 Juni 2024 sudah tidak ada lagi potensi hujan lebat di wilayah Jawa Tengah. Berdasarkan parameter suhu permukaan air laut pada Juni 2024 diprediksi normal hingga dingin dan mulai menghangat pada Agustus 2024.
BACA JUGA:Desa Cimrutu dan Desa Rawaapu Mulai Terdampak Kekeringan, Ini Langkah BPBD Cilacap
BACA JUGA:Penuhi Pasokan Air, Petani Desa Madusari Bangun Bendungan Sederhana
"Musim kemarau pada tahun ini diprediksi katagori normal. Untuk masyarakat perlu diperhatikan, tidak melakukan hal-hal yang dapat memicu terjadinya karhutla," kata dia.
Sementara itu, saat ini sedang berlangsung di wilayah selatan Indonesia pada bulan Juni - Oktober 2024. Pada musim tersebut potensi terjadinya gelombang tinggi hingga sangat tinggi diprakirakan sering terjadi.
"Potensi gelombang dengan ketinggian 2,5 meter - 4,0 meter ini akan berpeluang di laut selatan Jawa dampak dari musim angin timuran. Untuk puncaknya sendiri diprakirakan akan berlangsung pada Juli - Sepetember 2024," kata Teguh. (ray)