PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Dinyatakan berstatus level II (waspada) sejak Kamis (19/10/2023) lalu sampai Senin (13/5/2024) hari ini. Aktivitas vulkanik Gunung Slamet tercatat mengalami peningkatan yang signifikan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas, Budi Nugroho menjelaskan, sejak statusnya ditetapkan di level 2, sampai saat ini Gunung Slamet masih dinyatakan berstatus waspada.
"Masih waspada. Cuma memang ada peningkatan aktivitas tremor sama gempa vulkaniknya. Sehingga ada kekhawatiran (antisipasi, red) sehingga pendakian ke Puncak Gunung Slamet ditutup," katanya kepada Radarbanyumas.
BACA JUGA:Libur Panjang Cuti Bersama, Polres Purbalingga Terjunkan Seratusan Personel Amankan Objek Wisata
Dalam radius 2 Km dari puncak Gunung warga juga dilarang melakukan aktivitas.
"Tentunya masyarakat tetap waspada, harus selalu update informasi lewat website PVMBG, dan update informasi kekinian," jelasnya.
Sementara untuk alat deteksi dini atau alat pengukur suhu di 2 titik yang sebelumnya dipasang di Pancuran 3 dan Pancuran 7 Baturraden.
BACA JUGA:Tunggu Regulasi, Siltap Aparatur Pemdes Bakal Masuk DD
Budi menjelaskan, suhu air di dua titik tersebut masih stabil.
"Kalau suhunya masih stabil, tetapi tetap kita waspada juga. Dan nanti bersama PVMBG nanti kita akan koordinasi. Karena kita ada cek lokasi untuk tanah longsor dan gerakan tanah juga," ungkapnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, berdasarkan peta kawasan rawan bencana Gunung Slamet. Terdapat 5 Kecamatan yang potensi terdampak ancaman bencana Gunung Slamet.
BACA JUGA:Kalah di Laga Perdana, Persibangga Bidik Kemenangan di Laga Kedua Lawan Tornado FC
Lima kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Sumbang, Baturraden, Kedungbanteng, Karanglewas dan Cilongok. (win)