RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Penyebab V-belt pada motor matic selip merupakan hal penting, untuk dipahami agar terhindar dari kerusakan dan performa motor yang menurun. Jika V-belt selip maka tenaga yang dihasilkan mesin tidak akan tersalurkan dengan baik ke roda, sehingga performa motor akan menurun.
V-belt atau dikenal juga dengan nama CVT belt, merupakan komponen vital pada motor matic. Fungsinya sebagai perantara yang menyalurkan tenaga mesin ke roda belakang.
V-belt yang berfungsi optimal akan memastikan performa mesin yang halus, responsif, dan perpindahan gigi otomatis yang mulus. Namun seiring pemakaian, v-belt rentan mengalami masalah seperti selip.
BACA JUGA:Yuk Kenali! Penyebab Lampu pada Motor Matic Redup, Cegah Kegelapan saat Berkendara Malam Hari
BACA JUGA:PENTING! Kenali Komponen Busi dan Fungsinya pada Motor Matic, Menjaga Performa Mesin Tetap OPTIMAL
Kondisi ini tentu merugikan, karena berdampak pada performa dan kenyamanan berkendara. Berikut ini beberapa penyebab V-belt pada motor matic selip dan solusinya, untuk mengatasi V-belt agar bekerja dengan optimal.
Mengenal Penyebab V-Belt Motor Matic Selip
Berikut ini beberapa penyebab V-belt pada motor matic selip, yang harus Anda ketahui:
1. Kotoran dan Debu
Jika sering digunakan di jalan berdebu atau lingkungan dengan polusi udara tinggi, motor matic berisiko mengalami penumpukan kotoran dan debu pada V-belt. Material ini bersifat licin dan mengurangi daya cengkeram V-belt pada pulley, sehingga menyebabkan selip.
Solusi:
a. Pembersihan V-belt secara rutin. Bersihkan V-belt secara berkala menggunakan air sabun dan sikat halus. Setelah dibersihkan bilas V-belt dengan air bersih dan pastikan V-belt benar-benar kering, sebelum digunakan kembali karena dapat justru lebih mudah terkontaminasi kotoran dan selip.
BACA JUGA:Waspadai! Akibat dari Jarang Mengganti Oli Mesin Motor Matic
BACA JUGA:9 Teknologi Motor Matic untuk Meningkatkan Keselamatan Pengendara
b. Penggunaan pelindung CVT (cover CVT). Beberapa motor matic dilengkapi dengan pelindung CVT, yang berfungsi melindungi komponen CVT, termasuk V-belt, dari debu dan kotoran.
Manfaatkan fitur ini dengan baik dan pastikan pelindung CVT terpasang dengan rapat. Jika motor matic Anda tidak memiliki pelindung CVT bawaan, pertimbangkan untuk memasangnya sebagai aksesoris tambahan.
2. V-belt Aus atau Rusak
V-belt memiliki usia pakai tertentu, seiring penggunaan V-belt akan mengalami keausan. Tanda-tanda V-belt aus atau rusak antara lain, permukaannya menjadi retak, berlubang, atau aus tipis.
V-belt yang aus sudah kehilangan kemampuan mencengkeram pulley dengan optimal, sehingga terjadi selip.
Solusi:
a. Pemeriksaan V-belt secara berkala. Lakukan pemeriksaan V-belt secara berkala, misalnya setiap 3.000 - 5.000 kilometer atau saat servis rutin. Perhatikan kondisi permukaan V-belt, apakah ada keretakan, lubang, atau keausan yang berlebihan.
BACA JUGA:10 Tips Meningkatkan Performa Motor Matic dengan Perawatan Tepat ?
BACA JUGA:14 Cara Merawat Motor Matic untuk Menjaga Kinerja Optimal
b. Penggantian V-belt. Jika V-belt sudah menunjukkan tanda-tanda keausan, segera ganti dengan yang baru. Jangan tunda penggantian V-belt, karena dapat menyebabkan kerusakan pada komponen CVT lainnya.
Gunakan V-belt yang sesuai dengan spesifikasi motor matic Anda. V-belt yang tidak sesuai ukuran atau spesifikasi, dapat menyebabkan ketegangan yang tidak tepat dan umur pakai yang lebih pendek.
3. Ketegangan V-belt Tidak Tepat
V-belt memiliki tingkat ketegangan yang ideal. Jika terlalu kendor V-belt tidak akan memiliki tekanan cukup, untuk mencengkeram pulley dengan baik sehingga menyebabkan selip.
Sebaliknya, V-belt yang terlalu tegang dapat menyebabkan keausan berlebihan dan mempercepat kerusakan. Ketegangan V-belt yang tidak tepat umumnya diakibatkan oleh:
BACA JUGA:Jangan Abaikan! Inilah 5 Dampak Bahaya Oli Motor Matic yang Berlumpur
BACA JUGA:5 Cara Meningkatkan Suspensi Motor Matic Agar Semakin Lincah
a. Pegas penekan (tensioner) lemah atau rusak. Pegas penekan berfungsi memastikan V-belt terjaga pada ketegangan yang tepat. Jika pegas penekan ini lemah atau rusak, V-belt akan menjadi kendor.
b. Kesalahan penyetelan. Pada beberapa motor matic, penyetelan ketegangan V-belt bisa dilakukan secara manual. Kesalahan penyetelan, bisa menyebabkan V-belt terlalu kendor atau terlalu tegang.
Solusi:
a. Pemeriksaan kondisi pegas penekan (tensioner) V-belt secara berkala. Jika pegas penekan lemah atau rusak, segera ganti dengan yang baru.
b. Lakukan penyetelan ketegangan V-belt, sesuai dengan petunjuk pada buku panduan motor matic Anda. Jika Anda tidak yakin atau tidak memiliki peralatan yang tepat, sebaiknya bawa motor matic Anda ke bengkel resmi untuk dilakukan penyetelan oleh mekanik berpengalaman.
4. Pulley V-belt Kotor, Berkarat, atau Rusak
Keadaan ini biasanya terjadi pada pulley, yang tidak pernah dibersihkan atau dilumasi secara rutin. Permukaan pulley yang tidak rata akibat keausan, juga dapat menyebabkan selip.
Solusi:
a. Bersihkan pulley V-belt secara berkala, menggunakan cairan pembersih khusus CVT. Hindari penggunaan bahan pembersih yang bersifat abrasive, karena dapat merusak permukaan pulley.
BACA JUGA:4 Faktor yang Membuat Motor Matic Injeksi Lebih Irit Dibandingkan Motor Matic Karburator
BACA JUGA:5 Keunggulan Motor Matic Karburator yang Tidak Dimiliki Motor Matic Injeksi
b. Setelah pulley V-belt bersih, lumasi pulley dengan pelumas khusus untuk CVT. Gunakan pelumas sesuai dengan rekomendasi pabrikan motor matic Anda.
Pelumasan yang tepat akan mengurangi gesekan antara V-belt dan pulley, sehingga mencegah keausan dan selip.
c. Periksa kondisi pulley V-belt secara berkala. Perhatikan apakah ada kerusakan pada permukaan pulley, seperti retakan, goresan dalam, atau keausan yang tidak rata. Jika pulley V-belt rusak, segera ganti dengan yang baru.
5. Oli Mesin Terlalu Banyak Menempel pada V-belt
Kebocoran oli mesin atau oli yang terciprat dari mesin, dapat mengkontaminasi V-belt. Oli mesin bersifat licin dan mengurangi daya cengkeram V-belt pada pulley, sehingga terjadi selip.
Solusi:
a. Periksa secara berkala apakah ada kebocoran oli mesin yang dapat mengotori berbagai komponen, termasuk V-belt, dan menyebabkan kerusakan. Segera perbaiki kebocoran oli mesin jika ditemukan.
BACA JUGA:7 Faktor yang Membuat Motor Matic Karburator Masih Diminati Hingga Sekarang