Dengan kapasitas tangki yang mencapai 5 liter, konsumsi bahan bakar yang irit, dan footstep yang dapat diatur secara otomatis dengan menekan tombol, Kymco Free LX seharusnya memiliki daya tarik yang kuat bagi konsumen.
Namun, meskipun memiliki berbagai keunggulan tersebut, Kymco Free LX masih kalah bersaing dengan Yamaha, Honda, dan Suzuki. Dominasi yang kuat dari merek-merek tersebut,membuat Kymco kesulitan untuk mendapatkan perhatian konsumen.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan Kymco Free LX tidak laku di pasaran adalah kurangnya eksposur dan citra merek yang kuat. Merek seperti Yamaha, Honda, dan Suzuki telah membangun reputasi yang solid, sementara Kymco masih relatif baru dan kurang dikenal.
Ketika konsumen dihadapkan dengan pilihan antara merek-merek yang sudah terbukti dan dikenal luas, seperti Yamaha dan Honda, mereka cenderung memilih opsi yang lebih familiar dan terpercaya.
Akibatnya, meskipun Kymco Free LX menawarkan fitur-fitur yang menarik, namun kurangnya kesadaran dan kepercayaan konsumen membuatnya sulit untuk bersaing secara efektif di pasar.
Dengan demikian, meskipun memiliki potensi untuk sukses, Kymco Free LX menjadi salah satu contoh motor matic yang tidak berhasil mencapai popularitas yang diharapkan di pasar Indonesia. (wan)