BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Petani korban serangan hama wereng di areal persawahan Kubang Gerumbul Kecila Lor, Desa Kecila, Kecamatan Kemranjen mengalami sejumlah kendala pola tanam. Hal tersebut terjadi di setiap musim.
"Waktu tanam padi seringnya telat dan tidak serempak," kata petani setempat, Arif Aziz, di lokasi.
Hal tersebut disebabkan oleh keterbatasan mesin pembajak sawah. Dikatakan Arif di areal persawahan Kubang hanya ada satu unit mesin traktor.
Oleh karena itu, petani harus menunggu waktu yang relatif lama untuk pengolahan tanah sawahnya. Sesuai dengan urutan petak sawah yang dijangkau oleh mesin traktor.
BACA JUGA:Diserang Wereng, Tanaman Padi di Kecila Ada yang Sampai Puso
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem Picu Serangan Wereng di Timur Banyumas
"Sulit untuk petani tanam serentak. Sehingga, memicu adanya serangan hama. Biasanya tikus dan walang sangit," imbuh Arif.
Dibanding areal persawahan lainnya di wilayah Kecamatan Kemranjen. Lokasi di Kubang terbilang lamban dalam pola tanam.
Namun demikian, untuk serangan hama wereng dikatakan petani lainnya Tarjo, jarang sekali terjadi sepanjang menggarap sawah di Kubang. Sehingga, penuh perjuangan ketika sekarang menjadi sasaran wereng.
"Tiap dua hari sekali semprot tanaman padi. Cepat sekali kalau serangan wereng, kemarin masih utuh. Hari ini datang ke sawah, tanaman udah merah," ujar Tarjo.
Sebagian petani di areal persawahan Kubang sedang prihatin. Terutama yang tanam di akhir. Sebab, tanaman padinya puso akibat serangan wereng. (fij)