Gangguan kecemasan sosial dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain secara normal, bahkan dalam konteks yang penting seperti di tempat kerja atau dalam hubungan sosial.
2. Depresi
Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang memengaruhi perasaan, pemikiran, dan perilaku seseorang secara negatif.
Ini bukan hanya sekadar perasaan sedih sesaat, tetapi merupakan kondisi yang serius dan berlangsung dalam jangka waktu yang lebih lama. Bagi orang yang mengalami depresi, setiap aspek kehidupan dapat terasa berat dan tanpa harapan.
Walaupun tidak semua orang introvert mengalami depresi, namun kecenderungan untuk menyendiri dan memendam perasaan dapat meningkatkan risiko terkena depresi.
Orang introvert cenderung lebih sering merenungkan pikiran-pikiran negatif atau terjebak dalam siklus pemikiran yang mengarah pada perasaan sedih dan putus asa.
3. Gangguan Stres Post-Trauma (Post-Traumatic Stress Disorder/PTSD)
Gangguan Stres Post-Trauma (PTSD) adalah kondisi gangguan kesehatan mental yang terjadi setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis yang mengancam nyawa atau mengganggu.
Trauma tersebut bisa berupa kecelakaan, kekerasan fisik atau seksual, perang, bencana alam, atau pengalaman traumatis lainnya.
Orang introvert lebih rentan terhadap gangguan stres pasca trauma setelah mengalami kejadian traumatis.
Mereka cenderung memproses pengalaman traumatis secara internal dan mungkin kesulitan untuk mencari dukungan sosial yang diperlukan untuk pemulihan.
BACA JUGA:Tips Parenting yang Tepat untuk Anak Introvert
BACA JUGA:10 Cara Tepat Menyikapi Teman Introvert, Mereka Jadi Nyaman Denganmu
4. Gangguan Kecemasan Umum (Generalized Anxiety Disorder)
Gangguan Kecemasan Umum (GAD) adalah kondisi gangguan kesehatan mental yang ditandai oleh kecemasan kronis dan berlebihan terhadap berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari.
Orang dengan GAD cenderung merasa gelisah, khawatir, dan tegang secara terus-menerus, bahkan ketika tidak ada ancaman yang nyata.