Kondisi Menara Pantau Kawah Timbang Memperihatinkan

  Kondisi Menara Pantau Kawah Timbang Memperihatinkan

MENARA PANTAU : Menara Pantau Kawah Timbang. Pujud Radar Banyumas --

BANJARNEGARA - Menara pantau kawah timbang di Banjarnegara kondisinya saat ini memprihatinkan. Meskipun atap dan kaca jendela rusak parah, namun sejumlah relawan disana masih terus melakukan penjagaan dan memantau cuaca di area Kawah Timbang, untuk meminimalisir korban jiwa, Senin (23/1).

Brahim, Kepala Desa Sumberejo, Banjarnegara, mengatakan, kondisi menara pantau Kawah Timbang yang berada di Desa Sumberejo, Batur, Banjarnegara memperihatinkan. Atap menara hilang dan kaca jendela banyak yang rusak. Padahal menara pantau ini membuat antisipasi bencana kawah dapat dilakukan dengan cepat.

"Menara ini difungsikan untuk memantau aktifitas Kawah Timbang, manakala ada aktifitas tinggi bisa dipantau dari menara ini seperti asap yang keluar dari Kawah Timbang bisa terlihat. Tetapi kondisi menara seperti ini, sudah banyak yang rusak," Kata Brahim,

Menara pantau dengan 3 lantai ini, dibangun dan diresmikan oleh badan nasional penanggulangan bencana atau bnpb pada tahun 2012 lalu. Lantai 1 difungsikan sebagai Pos Forum PB Kawah Timbang pembinaan dari BPBD Banjarnegara dan petugas PVMBG. 

Lantai 2 difungsikan sebagai pengendalian komunikasi ews dengan operator petugas PVMBG dibantu Forum PB Kawah Timbang. Sementara lantai 3 digunakan untuk pemantauan visual dengan operator petugas PVMBG.

Pihak pemda maupun desa tidak berani merenovasi gedung, karena asset BNPB belum diserah terimakan Kep pemerintah setempat.

Brahim berharap, menara pantau bisa ditempati dengan Layak oleh para relawan saat yang sedang memantau aktifitas kawah. 

"Harapanya untuk segera diperbaiki, agar para relawan bisa memantau Kawah Timbang setidaknya bisa terlindungi terik matahari dan hujan. karena menara ini juga bisa memantu aktifitas warga yang disekitar Kawah Timbang manakala bila terjadi peningkatan aktifitas Kawah," katanya.

Konsentrasi gas CO2 kawah timbang saat ini masih tinggi 0.37 persen volume. Sedangkan aktifitas kegempaan dikedua kawah tercatat 57 kali gempa tektonik local masyarakat dan petani di imbau untuk tidak mendekat kawah diradius 500 meter kawah timbang dan 1 kilometer Kawah Sileri karena status G unung Api Dieng masih berada level dua waspada.(jud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: