Jarak Hamil 20 Tahun Tapi Takut KB, Begini Langkah Babinsa

Jarak Hamil 20 Tahun Tapi Takut KB, Begini Langkah Babinsa

Tim kunjungan rumah penyuluhan ke sasaran akseptor T di Desa Banjarpanepen, Kamis (22/9). -Foto Koramil 10 Sumpiuh untuk Radar Banyumas-

BANYUMAS-Proses untuk mendapatkan sasaran akseptor keluarga berencana (KB) tidak selalu berjalan mulus.

Ada kalanya, tim kunjungan rumah harus melalui "drama" terlebih dahulu.

Seperti yang dialami oleh tim kunjungan rumah di Desa Banjarpanepen Kecamatan Sumpiuh.

Babinsa Koramil 10 Sumpiuh beserta Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dan lainnya ketika melakukan penyuluhan ke sasaran akseptor T.

"Sasaran akseptor tidak mau KB IUD atau spiral yang kami tawarkan. Alasannya takut," kata Babinsa Koramil 10 Sumpiuh Sertu Arif Riyanto, Jum'at (23/9).

T menjadi sasaran akseptor karena melahirkan anak kedua di usia 39 tahun.

Jarak kehamilan dengan anak pertama selama 20 tahun. Bayi baru berumur tiga bulan.

Setelah melalui diskusi panjang, ditawarkan alternatif KB lainnya. Pilihannya jatuh pada MOW.

"Akhirnya setelah dijelaskan, ibunya mau untuk KB MOW," tutup Sertu Arif. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: