Bentuk Gunung Merapi Makin Membesar, BPBD Boyolali Semakin Siaga, Siapkan Pengungsian Warga Tlogolele & Klakah
Warga masih mengais pasir dan batu di jalur lahar merapi wilayah Selo, Boyolali, kemarin (3/11). (ARIEF BUDIMAN/RADAR SOLO) BOYOLALI – Deformasi atau perubahan bentuk Gunung Merapi yang semakin membesar membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali semakin siaga. Simulasi evakuasi warga di kawasan rawan bencana (KRB) 3, khususnya di Desa Tlogolele dan Klakah, Kecamatan Selo, Boyolali, kembali digalakkan. Bila terjadi erupsi Merapi, kedua desa tersebut akan diungsikan ke desa bersaudara atau sister city di wilayah Kabupaten Magelang. Warga Klakah akan diungsikan ke Desa Gantang, Kecamatan Sawangan. Sedangkan warga Desa Tlogolele akan diungsikan ke Desa Mertoyudan, Kecamatan Sawangan. https://radarbanyumas.co.id/puluhan-warga-sinduaji-pandanarum-mengungsi/ “Latihan simulasi evakuasi sudah digelar beberapa kali. Namun, kami masih perlu melakukan latihan lagi. Rabu dan Kamis akan kami lakukan simulasi kembali kedua desa tersebut,” terang Kepala BPBD Boyolali Bambang Sinungharjo. Menurut Bambang, kerja sama desa bersaudara harus terus ditingkatkan. Hal itu agar tak ada masyarakat yang kebingungan saat terjadi erupsi Merapi yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Sebab, penanganan pengungsi dalam jumlah banyak tentu tidak mudah. Butuh kematangan agar saat bencana alam terjadi tidak ada yang menjadi korban. “Dari pengungsian sementara, kemudian diungsikan ke desa saudara,” terang Bambang. Tak hanya warga yang diungsikan ke desa saudara. Hewan ternak juga akan dievakuasi ke desa tersebut. Hewan-hewan ternak tersebut akan ditampung di lokasi yang telah ditentukan. “Bisa di lapangan desa atau pasar hewan Jelok, Kecamatan Cepogo,” ujarnya. (wid/bun/ria) (rs/wid/per/JPR)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: