Tim Balap Sepeda Indonesia Masih Menanti Pecah Telur

Tim Balap Sepeda Indonesia Masih Menanti Pecah Telur

JAKARTA - Tim balap sepeda Indonesia harus menunggu lebih lama untuk menantikan Lagu Indonesia Raya berkumandang. Hingga kemarin (11/10), tim Indonesia baru mendulang 5 perak dan 8 perunggu. Sedangkan untuk emas, Merah Putih masih harus berupaya di dua hari tersisa perlombaan nomor track di Jakarta International Velodrome (JIV). Sebenarnya, kemarin ada kans medali emas yang akhirnya berbuah perak. Adalah Sri Sugiyanti, pembalap kategori women’s blind individual pursuit 3000 meter. Didampingi pilot Ni’mal Maghfiroh, Yanti-sapaan Sugiyanti-kehilangan medali emas setelah mencatatakan waktu finis 4 menit, 2,205 detik.  “Tadi grogi, nervous pas awal, jadi memang sudah habis,” kata Yanti. Prestasi Mahasiswi Pendidikan Luar Biasa di Universitas Negeri Semarang itu terbilang kejutan. Sebab, sejak awal, dia tidak pernah ditargetkan untuk mendulang medali di nomor track. Apalagi, latihan intensif bersama Ni’mal baru berlangsung April 2018 lalu. Selain itu, main di nomor pursuit memberikan sensasi berbeda. Sebab, untuk start nomor track ini memang menggunakan strat standing. Itu yang membuat Yanti agak sedikit kesulitan. “Takut jatuh juga dan takut start gak mulus,” ujarnya. Apa yang dirasakan Yanti cukup dimaklumi. Sebab, ini merupakan APG pertama bagi dia. Apalagi yanti adalah mantan penghuni skuad atletik pelatnas para games yang kemudian beralih ke balap sepeda.  Sedangkan medali emas, menjadi milik pembalap Malaysia, Nur Azlia Syafinas yang didampingi Nurul Suhada Zainal. Mereka mencatatkan waktu 4 menit, 0,688 detik. Selain Yanti, Indonesia juga mengamankan dua medali perunggu. Yakni, dari team sprint C1-5 putra, dan men’s blind individu putra 4000 meter dari Herman Halawa yang didampingi Diwan Fiar Pradana. Pada nomor team sprint, kombinasi tiga pembalap M. Habib Shaleh, M Fadli Immamuddin, dan Marthin Losu tak kuasa menghadapi wakil Tiongkok dan Malaysia. Pada perebutan medali perunggu, Fadli dkk mengalahkan tim Iran dengan catatan waktu 54,314 detik. Hari ini, Fadli masih berpotensi untuk mendulang medali emas. Yakni lewat nomor C4 individual pursuit 4000 meter. “Di road sudah dapat perunggu, track sudah perak. Tinggal satu emas, semoga bisa pecah telur,” katanya. (nap)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: