Daya Penuh dalam Waktu Singkat? Ini Kelebihan Mobil Listrik Citroen E-C3

RADARBANYUMAS.CO.ID - Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengisi daya mobil listrik? Pertanyaan ini sering muncul di benak banyak orang yang mulai tertarik beralih ke kendaraan ramah lingkungan ini.

Jawabannya bisa bervariasi tergantung pada beberapa faktor yang memengaruhi proses pengisian daya. Mulai dari jenis charger yang digunakan hingga spesifikasi dari mobil listrik itu sendiri.

Secara umum, terdapat dua jenis charger utama yang digunakan untuk mengisi daya mobil listrik, yaitu AC charger dan DC charger.

Khusus untuk DC charger, biasanya dikenal dengan sebutan fast charging karena dapat mengisi baterai dengan lebih cepat.

BACA JUGA:Perbandingan Biaya Perjalanan Jakarta-Semarang Antara Mobil Listrik dan Mobil BBM, Mana Lebih Irit?

BACA JUGA:BYD Sealion 05 EV, Mobil Listrik Rp 200 Jutaan dengan Jarak Tempuh hingga 520 KM

Contohnya, saat tim penguji menggunakan Citroen E-C3 dalam program Mudik Elektrik 2025, mobil listrik ini menunjukkan performa yang mengesankan.

Dengan kapasitas baterai 29,9 kWh, mobil ini mampu menempuh jarak sekitar 153,9 km sebelum SoC (State of Charge) menunjukkan angka 37,1 persen.

Para ahli merekomendasikan agar pengisian daya mobil listrik dilakukan ketika SoC berada di kisaran 30 persen. Hal ini bertujuan agar masih ada cukup daya untuk mencapai stasiun pengisian atau menghadapi situasi tak terduga di perjalanan.

Sekitar Satu Setengah Jam

Salah satu kelebihan dari mobil listrik Citroen E-C3 adalah sudah dilengkapi dengan DC fast charging CCS2 bawaan. Dengan adanya fitur ini, pengguna tak perlu repot menggunakan adaptor tambahan saat mengisi daya.

 

Proses pengisian dilakukan di salah satu charging station milik KALISTA yang bekerja sama dengan Voltron, berlokasi di sebuah pusat perbelanjaan di Depok.

Charger yang digunakan adalah DC charger dengan daya maksimal 100 kW. Namun, perlu dicatat bahwa kecepatan pengisian juga bergantung pada kemampuan mobil listrik dalam menerima daya.

Sumber: