Pentingnya Bermain Bagi Anak

Pentingnya Bermain Bagi Anak

Dunia anak adalah bermain. Namun, perlu dipahami bahwa yang dibutuhkan anak-anak bukan cuma mainan, tapi juga teman bermain. ’’Sering kali saya dapati anak sendirian di area bermain, sementara orang tuanya berbelanja,’’ tutur dokter spesialis anak RS Katolik St Vincentius a Paulo (RKZ) Surabaya dr Irma Lestari P. SpA Mbiomed. anak-butuh-bermain-dan-teman-bermain Teman bermain anak tidak harus sebaya. Orang tua, saudara, atau babysitter bisa menemani bermain. Ketika bermain, anak tidak hanya belajar mengasah kreativitas, tapi juga mengelola emosi dan empati terhadap orang lain. ”Dari teman bermain, mereka bisa belajar soal itu,” tuturnya. Pada jenis permainan yang mengandung kompetisi, anak-anak bisa mengukur kemampuannya. Yakni, ketika membandingkan dengan teman bermain. Anak yang punya banyak waktu untuk bermain berpeluang memiliki tingkat kreativitas yang tinggi. Selain itu, mereka mudah berinteraksi dengan orang lain. Irma menggolongkan bermain menjadi dua kategori, yakni bermain aktif dan pasif. Eksplorasi, belajar drama, atau aktivitas fisik lain termasuk kategori bermain aktif. Sementara itu, bermain pasif adalah hanya melihat dan mendengarkan. Tahun pertama pertumbuhan anak, mereka sudah mulai bermain. Tentu, cara dan jenis mainannya harus disesuaikan dengan usia. ”Kalau sejak dini mereka punya kesempatan untuk bermain, anak akan lebih ekspresif,” ucapnya. Setelah usia satu tahun, anak mulai bisa berjalan. Dia akan mengeksplorasi lingkungannya. Untuk itu, perlu dipilihkan mainan yang aman dan tidak mudah pecah. ”Usia lima tahun ke bawah, tidak boleh membatasi waktu bermain,” saran Irma. Dia bilang, dalam rentang usia itu, lebih baik anak lebih banyak bermain daripada belajar akademis. (lyn/c7/jan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: