Masa Reses, Rofik Resmikan Ruang Kelas Baru Bantuan CSR di Banjarnegara

Masa Reses, Rofik Resmikan Ruang Kelas Baru Bantuan CSR di Banjarnegara

BANJARNEGARA - Anggota DPR RI FPKS Rofik Hananto meresmikan ruang kelas baru SDIT Al Ihsan di Desa Tapen Kecamatan Wanadadi Kabupaten Banjarnegara pada Selasa (12/10). Ruang kelas baru ini merupakan hasil bantuan program aspirasi berupa CSR senilai Rp. 100 juta kerjasama Komisi VII DPR RI dengan kementrian BUMN. Selain SDIT Al Ihsan, bantuan CSR juga diserahkan kepada Yayasan Cahaya Insan Mulya Banjarnegara sebesar Rp 50 juta yang digunakan untuk pembangunan ruang kelas MI Pelita Insan di Mandiraja Kulon Kecamatan Mandiraja. https://radarbanyumas.co.id/rofik-hananto-menjadi-politikus-yang-berkeadilan-sosial-awali-dengan-niat-menebar-kebaikan/ Konsultan Yayasan Ihsanul Amal Banjarnegara Doktor Tuswadi menyampaikan terima kasih kepada Rofik Hananto atas bantuan untuk SDIT Al Ihsan tersebut. Dia berharap ke depan SDIT Al Ihsan semakin maju. "SDIT Al Ihsan ini berdiri tahun 2018. Dalam 2 tahun sekolah mendapatkan ijin operasional dari Kemendikbud. Semoga masyarakat mendukung eksistensi SDIT Al Ihsan," katanya dalam kegiatan yang dihadiri forkompincam Wanadadi tersebut. Anggota DPR RI FPKS Rofik Hananto mengapresiasi perkembangan SDIT Al Ihsan yang kini memiliki 154 siswa. "Hal ini patut diacungi jempol," kata wakil wakyat dari Dapil Jawa Tengah VII itu. Rofik berharap bantuan CSR yang digunakan untuk membangun ruang kelas baru ini dapat menambah semangat para guru dan peserta didik dalam meningkatkan prestasi sekolah. “Meski sekolah ini lokasinya berada di tengah-tengah persawahan, tetapi prestasi sekolah ini luar biasa pesat perkembangannya, saya berharap bantuan CSR yang digunakan untuk membangun ruang kelas baru ini dapat menambah semangat para guru dan peserta didik dalam meningkatkan prestasi sekolah.” Kata Rofik Dia juga mengajak masyarakat untuk bergerak lebih cepat. Indonesia harus bergerak lebih akseleratif sebab negara ini kaya SDA dan SDM. Namun Indek Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia berada di rangking 107 dari 189 negara di dunia. "Indikator IPM ada 3 yaitu tingkat pendidikan, indikator kesehatan dan indikator ekonomi. Untuk indeks lama sekolah kita baru 8,3 tahun. Artinya banyak yang belum lulus SMP sudah bekerja. Mereka bekerja dibayar murah karena pendidikan rendah," katanya. Karena itu dia berharap SDIT Al Ihsan bisa mendidik anak-anak semakin banyak dan semakin luas jangkauannya. "Mari kita syukuri apa yang sudah kita capai ini dan terus berusaha agar ke depan menjadi lebih baik lagi," katanya. Dia menambahkan, pemberian bantuan program aspirasi ini tidak hanya untuk sekolah. Nantinya pelaku UMKM juga dapat. Bahkan tukang ojek juga akan mendapatkan berupa helm berbahan baku alami.(rdr/bdg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: