Penerimaan Peserta Didik Baru SMA di Banyumas Mulai Terapkan Zonasi

Penerimaan Peserta Didik Baru SMA di Banyumas Mulai Terapkan Zonasi

PURWOKERTO-Setelah sukses memberlakukan proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan sistem zonasi di tingkat SMP, maka mulai tahun ajaran 2018/2019, jenjang SMU juga bakal melakukan proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan menerapkan sistem zonasi sepenuhnya. Berdasarkan Keputusan Kepala Disdikbud Jateng Nomor 421/05703, PPDB untuk SMAN dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Jawa Tengah dilaksanakan secara 'online' selama lima hari. "Yakni pada tanggal 1-6 Juli," kata Kepala Balai Pengendali Pendidikan Menengah dan Khusus (BP2MK) Wilayah V Provinsi Jateng Gunawan Sudharsono kepada Radar Banyumas di Purwokerto, kemarin. Menurut dia, pelaksanaan PPDB SMAN dan SMKN di BP2MK Wilayah V Jateng didasarkan pada prinsip-prinsip objektif, transparan, akuntabel, tidak diskriminatif, tanpa membedakan suku, daerah asal, agama, golongan, dan status sosial atau kondisi ekonomi. Terkait dengan sistem zonasi, Gunawan menegaskan hanya diberlakukan untuk PPDB SMAN. Sedangkan untuk PPDB SMKN tidak memberlakukan zonasi. "Tahun kemarin pola PPDB masih sub-rayon, jadi kepala sekolah yang paling senior menggaet kecamatan-kecamatan sebanyaknya, namun tahun ini tidak bisa," katanya. Dalam hal ini, lanjut Gunawan, zonasi untuk PPDB SMAN berdasarkan wilayah atau kecamatan-kecamatan di sekitar lokasi sekolah atau berbatasan langsung dengan lokasi sekolah meskipun berbeda kabupaten. Sedangkan untuk PPDB SMKN, zonanya dalam satu provinsi tanpa ada pembagian wilayah. Ia melanjutkan, pembagian wilayah dalam zonasi mempertimbangkan daya tampung dengan jumlah peserta didik dalam satu wilayah lulusan sekolah menengah pertama atau sederajat. Zonasi terdiri atas Zona 1, Zona 2, dan Luar Zona sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Petunjuk Teknis PPDB Tahun Pelajaran 2018/2019 Disdikbud Provinsi Jateng. Dengan adanya sistem zonasi, kata dia, diharapkan terjadi pemerataan kualitas satuan pendidikan dan tidak ada lagi sekolah-sekolah favorit. Lebih lanjut, Gunawan mengatakan penilaian yang dijadikan dasar perhitungan PPDB SMAN-SMKN adalah nilai ujian nasional SMP/sederajat serta nilai prestasi bidang akademik atau nonakademik yang diperoleh peserta didik dan telah dilegalisasi. "Apabila dalam Zona 1 terdapat calon peserta didik dari keluarga miskin yang dibuktikan dengan surat keterangan tidak mampu (SKTM), anak tersebut dapat langsung diterima. Namun apabila data atau SKTM yang diberikan ternyata palsu atau tidak benar, anak tersebut dinyatakan gugur meskipun yang bersangkutan telah diterima," paparnya. Ia mengatakan calon peserta didik yang merupakan anak guru, dinyatakan langsung diterima jika yang bersangkutan mendaftar pada satuan pendidikan tempat orang tuanya bertugas. Menurut dia, informasi lebih lanjut mengenai PPDB Tahun Pelajaran 2018/2019 dapat diakses melalui laman resmi Disdikbud Jateng. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: