26 SD Belum Laksanakan PTM di Banjarnegara, Ada yang Kekurangan Ruang

26 SD Belum Laksanakan PTM di Banjarnegara, Ada yang Kekurangan Ruang

REHAB: Pekerja sedang menyelesaikan rehab SD. DARNO/RADARMAS BANJARNEGARA - Sejumlah SD di Kabupaten Banjarnegara belum melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Pasalnya, ada SD yang kekurangan ruang karena ruang kelasnya sedang direhab. https://radarbanyumas.co.id/58-sekolah-tak-miliki-kepala-sekolah-di-banjarnegara/ Padahal pada masa pandemi Covid-19, pembelajaran dibatasi 15 siswa per ruang kelas. Selain itu, wajib menerapkan protokol kesehatan. Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Banjarnegara Dedi Soromli meminta agar pekerjaan rehab segera diselesaikan. "Sebelum selesai agar melaksanakan pembelajaran daring. Saya minta segera diselesaikan. Sehingga tahun ajaran baru sudah bisa digunakan," kata dia, Jumat (21/5). Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Banjarnegara Noor Tamami mengatakan, saat ini sejumlah SD belum melaksanakan PTM karena sedang direhab. "Dari 630 an SD, yang sudah menyelenggarakan sekitar 604 SD. SD yang belum menyelenggarakan tatap muka, karena sedang rehab," ungkapnya. Dalam pembelajaran tatap muka di masa Covid-19 ini, jumlah siswa dibatasi satu ruang maksimal untuk 15 anak. "Saya minta kalau tidak memungkinkan, diatur sedemikian rupa dengan kondisi ruang yang ada," ungkapnya. Pembatasan dilakukan untuk mencegah terjadinya kerumunan. Sehingga siswa terhindar dari penularan Covid-19. Sekolah juga wajib menerapkan protokol kesehatan ketat. Dikatakan, sejumlah sejumlah SD yang jumlah ruang kelasnya terbatas. Padahal untuk menyelenggarakan PTM, ruang kelas harus memenuhi persyaratan. "Artinya kalau ruang itu dalam kondisi kotor, ya jangan dipaksanakan anak masuk," ungkapnya. Ketika dia turun ke lapangan, ternyata untuk sekolahnya ada yang jumlah kelasnya tidak banyak. "Kebetulan kelasnya sedang menerima rehab, kan tidak memungkinkan. Sementara kami minta tidak menyelenggarakan pembelajaran tatap muka," paparnya. (drn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: