Rambut Gondrong Sampai Disemir, PJJ Setahun Hilangkan Identitas Siswa

Rambut Gondrong Sampai Disemir, PJJ Setahun Hilangkan Identitas Siswa

GONDRONG: Salah satu siswa SMP di Banyumas tampak masuk ke sekolah mengikuti ujicoba PTM tahap II dengan penampilan rambut yang gondrong dan disemir agak kemerahan. Yudha Iman Primadi/Radarmas PURWOKERTO - Hilangnya identitas sebagai pelajar yang dialami sebagian siswa dampak dari berkepanjangannya PJJ selama 1 tahun, ada benarnya. Seperti pada jenjang SMP, dimana sebagai pelajar tentunya semua siswa wajib berpotongan rambut rapi, tidak gondrong dan tanpa semir rambut ketika masuk ke sekolah. https://radarbanyumas.co.id/ppdb-smp-di-banyumas-paling-cepat-juni/ Dari pantauan Radarmas saat pelaksanaan ujicoba PTM tahap II di sebagian SMP awal Mei lalu, sebagian siswa yang datang mengikuti ujicoba tampak masuk sekolah dengan rambut yang gondrong dan disemir agak kemerah-merahan. Menanggapi kondisi ini, Kepala SMPN 1 Baturraden, Dra. Arsiti M.Pd mengatakan kondisi penampilan sebagian siswa masuk sekolah dengan rambut yang gondrong pernah dialaminya saat masih menjabat sebagai Kepala SMPN 2 Baturraden. Langkah yang diambilnya saat itu setelah anak diperingati namun tetap membandel maka dari sekolah bertindak mencukur rambut siswa yang gondrong dengan menggandeng tukang pangkas rambut. Karena banyak anak yang dicukur rambutnya, biaya cukur per 1 siswa bisa dihargai lebih murah hanya Rp 5.000. "Dari sekolah meminta bantuan kepada tukang pangkas rambut sehingga hasil cukurnya tidak berantakan meskipun konteksnya hukuman," katanya kepada Radarmas. Arsity menjelaskan saat ini dalam kondisi masih pandemi Covid-19, sekolah tidak bisa terlalu "tega" pada siswa. Di tengah kelonggaran-kelonggaran yang diberikan pemerintah pada siswa jangan sampai justru sekolah yang membebani siswa. "Terkait permasalahan seperti ini harus dibicarakan dahulu kepada orangtua. Siswa juga bisa dinasehati terlebih dahulu," pungkas dia. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: