Banyak Siswa Bawa Motor, Evaluasi Ujicoba PTM Tahap II di Banyumas

Banyak Siswa Bawa Motor, Evaluasi Ujicoba PTM Tahap II di Banyumas

PURWOKERTO - Ketentuan ujicoba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tahap II di jenjang SMP yang tidak berbeda dengan tahap I dimana salah satu poin menyebutkan selain orang tua mengizinkan, orangtua juga mau mengantar jemput anak ke sekolah, ternyata pada pelaksanaan masih dilanggar siswa. Dari pantauan Radarmas di salah satu SMP saat pelaksanaan ujicoba PTM tahap II yang dimulai Senin (3/5), sebagian siswa pergi dan pulang ke sekolah membawa sepeda motor tanpa memakai helm. https://radarbanyumas.co.id/ujicoba-ptm-tahap-ii-provinsi-di-banyumas-mtsn-mundur-smpn-tetap-jalan/ Tidak hanya satu hari, kondisi ini masih ditemui hingga hari ketiga ujicoba. Kasi Kurikulum SMP Dindik Banyumas, Riyadi Setyarsono S.Pd mengatakan untuk siswa-siswi SMP yang tidak bisa diantar jemput oleh orangtuanya saat ujicoba PTM tahap II, solusi dari Dindik Banyumas agar siswa mengikuti pembelajaran secara daring. "Dilayani secara daring PJJ," katanya ketika dikonfirmasi Radarmas. Kepala SMPN 1 Baturraden, Dra. Arsiti M.Pd mengatakan giliran hari pertama dalam ujicoba PTM tahap II disekolahnya untuk siswa kelas VIII. Siswa ke sekolah pukul 9.30 WIB dan setiap kelas hanya diisi 50%. Adapun materi yang diberikan diawal ialah seputar sosialisasi dan simulasi prokes pembinaan wali kelas hingga pulang pukul 11 00 WIB. Hari kedua untuk kelas VII. "Orangtua merespon bagus ujicoba PTM tahap II. Siswa di antar jemput ortu atau kerabatnya sehingga semua anak bisa datang sesuai waktu dan tidak terlambat," katanya kepada Radarmas. Dilanjutkannya berkoordinasi dengan kesiswaan, ketentuan dan tata tertib ujicoba PTM tahap II sudah dishare ke grup orangtua serta disosialisasikan pada siswa. Pihaknya sudah diminta oleh Dindik Banyumas untuk membuat pola PTM yang dilaksanakan termasuk jadwal yang secara tertulis ditujukan kepada KaDindik Banyumas dengan tembusan kabid terkait. "Sebelum ujicoba PTM tahap II berjalan juga dilakukan rapid antigen. Hanya 10 guru yang dirapid untuk sample. Hasilnya semua negatif," pungkas dia. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: