Vaksinasi Guru Ditarget Selesai Pekan Ini Untuk 744 Guru dan Tendik di 15 Sekolah

Vaksinasi Guru Ditarget Selesai Pekan Ini  Untuk 744 Guru dan Tendik di 15 Sekolah

Sumber: Dinkes Kabupaten Banyumas PURWOKERTO - Dinkes Banyumas menargetkan pekan ini bisa menyelesaikan penyuntikan dosis 1 vaksin Sinovac guru dan tendik. Tercatat ada 15 satuan pendidikan yang bakal dikejar jelang ujicoba PTM, yakni 3 SD, 4 SMP, 3 SKB, 1 SMA, 1 SMK, 1 MI, 1 MTs dan 1 MA. Untuk total sasaran vaksin mencapai 744 orang. https://radarbanyumas.co.id/vaksinasi-guru-dosis-pertama-ditarget-selesai-minggu-ini/ Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Banyumas, Dwi Mulyanto SKM M.Si mengatakan sampai Kamis (25/3) belum semua guru dan tendik di sejumlah sekolah dan madrasah yang diusulkan PTM disuntik dosis 1 vaksin Sinovac. Namun demikian, karena sudah masuk prioritas maka ditargetkan bisa selesai dalam minggu ini. "Mudah-mudahan dalam minggu ini seluruh guru dan tendik yang akan ujicoba PTM bisa divaksin semua untuk dosis 1," katanya. Dwi menjelaskan yang disorotinya saat ujicoba PTM nanti justru pada pengawasan siswa yang mungkin masih naik angkutan umum dari rumah ke sekolah. Persoalan ini bisa dikatakan gampang-gampang susah. Ketika siswa naik angkutan umum ke sekolah dan bersama dengan banyak orang dalam 1 mobil, tidak ada yang bisa menjanjikan siswa aman dari Covid-19. Persoalan tersebut harus secepatnya dicarikan solusi oleh masing-masing sekolah dan madrasah. "Disana titik lemahnya. Bareng-bareng di angkutan umum, kita tidak bisa menjanjikan aman dari Covid-19," terang dia. Meski demikian, jika saat berjalannya ujicoba PTM ditemukan siswa yang sakit, pihak sekolah atau madrasah agar langsung mengantarkan siswa ke ruang isolasi dan kontak puskesmas untuk pertolongan pertama. Sekolah harus bekerjasama dengan puskesmas. Selama ujicoba, munculnya warga sekolah yang positif Covid-19 tidak diharapkan namun bisa terjadi. Jika terjadi seperti itu, sekolah atau madrasah tidak perlu heboh dan takut. Tracing yang dilakukan melihat situasi dan kondisi di lapangan. "Prinsip prokes dipakai tapi jangan terlalu ekstrim sekali. Jangan sampai kendor dan lepas prokes," pungkas Dwi. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: