Revitalisasi 5.000 SMK Ditarget Hingga 2024

Revitalisasi 5.000 SMK Ditarget Hingga 2024

Ilustrasi SMK industri JAKARTA - Pemerintah menargetkan revitalisasi 5.000 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) hingga 2024. Revitalisasi ini diharapkan mampu membuat SMK menghasilkan lulusan berkualitas. Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Sartono mengatakan, program revitalisasi ini diharapkan lulusan SMK secara kuantitas dapat mencukupi kebutuhan industri. "Setidaknya sampai saat ini ada 2.600 SMK yang direvitalisasi. Kami berharap, dalam empat tahun ke depan ini bisa meningkat menjadi 5.000 SMK industri," kata Agus dalam diskusi daring, Senin (21/12). https://radarbanyumas.co.id/kurikulum-pendidikan-vokasi-fokus-pada-industri/ Menurut Agus, lewat program revitalisasi ini, pemerintah dapat melakukan penyesuaian jumlah angkatan kerja. Dengan begitu, penyerapan tenaga kerja pun bisa semakin optimal. "Melalui program revitalisasi ini, pemerintah memperbaiki struktur angkatan kerja kita," ujarnya. Selain itu, kata Agus, pemerintah juga tengah mengupayakan industri untuk turut membangun politeknik di kawasan ekonomi khusus (KEK). Harapannya, konsep tersebut dapat meningkatkan akses para lulusan SMK untuk mengambil jenjang pendidikan yang lebih tinggi. "Dengan begitu, kita bisa meningkatnkan lulusan smk tadi bisa kuliah, akses magang dengan adanya itu akan lebih mudah," terangnya. Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Wikan Sakarinto menambahkan, bahwa hingg saat ini sebanyak 476 SMK di Indonesia telah mampu menjadi praktik dari pusat layanan unggulan atau Center of Excellence (CoE). "Di 2020 ini kita telah mengembangkan total 476 SMK di 34 provinsi menjadi Center of Excellence," ujar Wikan. Menurut Wikan, ratusan SMK tersebut dapat dijadikan panutan link and match atau perkawinan antara dunia pendidikan dengan dunia usaha dan industri (DUDI). "Kami ingin pengembangan CoE dilingkup SMK terus dilanjutkan pada 2021 mendatang," ucapnya. Selain itu, kata Wikan, dalam pengembangan SMK Kemendikbud juga telah melakukan pelatihan kepada kepala sekolah. Setidaknya, sudah 800 kepala sekolah SMK telah mendapat pelatihan tersebut. "Dari 800 kepala SMK kita tingkatkan kapabilitas leadershipnya. Kemudian peningkatan kemampuan dari 160 guru kejuruan dan sudah memberikan sertifikasi kompetensi kepada 62 ribu siswa SMK," pungkasnya. (der/fin).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: