Angket Dibagikan, 82 Persen Orang Tua Sepakati PTM di SMAN 1 Banyumas

SIMULASI: Siswa SMAN I Banyumas membuat video simulasi untuk pengajuan permohonan PTM. ISTIMEWA BANYUMAS - Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) I Banyumas mencatat sebanyak 82 persen orang tua dan siswa menyatakan setuju pembelajaran tatap muka (PTM). Persentase diperoleh dari angket yang dibagikan secara daring. Dengan demikian, hanya ada 18 persen orang tua dan siswa yang tidak setuju anak kembali belajar di sekolah. Angket tersebut merupakan salah satu persyaratan pengajuan permohonan PTM. "Masih ada kekhawatiran dari orang tua untuk melepas anaknya ke sekolah di masa pandemi ini. Jadi, sementara waktu tidak setuju," jelas Humas SMAN I Banyumas Warkim, Rabu (9/9) di ruang lobi. https://radarbanyumas.co.id/meski-ptm-ditunda-di-banyumas-permohonan-masih-berjalan/ https://radarbanyumas.co.id/bupati-banyumas-akhirnya-putuskan-pembelajaran-tatap-muka-dibatalkan/ Persyaratan permohonan PTM SMAN I Banyumas hanya kurang satu yakni video simulasi. Sekolah menggandeng sepuluh siswa untuk membuat simulasi PTM dengan protokol kesehatan corona virus. Video berisi alur mulai dari siswa datang ke sekolah hingga pembelajaran dengan guru rampung. Persyaratan permohonan PTM diagendakan terpenuhi seratus persen pada Senin (14/9) mendatang. Sebab, video simulasi masih dalam tahap pengeditan. "Berkas lengkap permohonan PTM diantar ke dinas rencananya Senin besok. Sekolah sudah menyiapkan semua sarana dan prasaran untuk PTM. Termasuk menyediakan cadangan masker dan face shield di setiap ruang kelas," rinci Warkim. Adanya perpanjangan masa darurat corona virus di Kabupaten Banyumas hingga 30 September. SMAN I Banyumas tetap berupaya untuk menyelesaiakan semua persyaratan prosedur permohonan PTM. Sementara itu, bagi orang tua dan siswa yang berada dalam daftar tidak setuju diselenggarakan PTM. Kelak, ketika permohonan PTM dikabulkan, sekolah tetap melaksanakan pembelajaran jarak jauh untuk yang tidak setuju. Siswa SMAN I Banyumas total sebanyak 1.288. Protokol kesehatan corona virus tidak hanya berlaku bagi siswa, juga untuk guru dan semua yang ada di sekolah. (fij)

Sumber: