Ikuti Arahan Mendikbud, SMPN 1 Kudus Gunakan Android di Tes Semester

Ikuti Arahan Mendikbud, SMPN 1 Kudus Gunakan Android di Tes Semester

DONNY SETYAWAN/RADAR KUDUS JAWAB UJIAN: Pelajar SMP 1 Kudus terlihat sibuk menjawab pertanyaan via handphone di ruang kelas saat mengikuti ujian akhir sekolah kemarin. KUDUS- Pesatnya perkembangan teknologi, terutama di bidang pendidikan membuat banyak sekolah melakukan inovasi dalam pembelajaran. Salah satunya SMPN 1 Kudus. Sekolah itu melaksanakan tes semester berbasis Handphone Base Tes (HBT). Waka Kurikulum SMPN 1 Kudus Suyatno menyatakan hal itu merupakan upaya untuk memajukan taraf pendidikan berbasis teknologi. Sebab, mau tidak mau dunia pendidikan juga harus mengikuti arus zaman yang telah mencapai titik Revolusi Industri 4.0. ”Ini upaya kami untuk mengikuti arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) yang baru. Yang notabene fokus di bidang teknologi,” katanya kepada Jawa Pos Radar Kudus. Pihaknya menambahkan, penerapan HBT ini juga ditujukan sebagai penunjang melek teknologi bagi para siswa. Selain itu, ini juga upaya untuk mengimbangi pengetahuan para pelajar terhadap penggunaan android selain sebagai kebutuhan lain. Seperti hanya sebatas bermain media sosial dan game saja. Dalam prosesnya, pihak sekolah mengalami sejumlah kendala dalam penggunaan HBT ini. Seperti kerap terjadi trial and eror saat pelaksanaan simulasi oleh seluruh pelajar dari kelas tujuh hingga sembilan. “Untuk simulasi sendiri kami sudah melakukan kurang lebih sepuluh kali,” katanya. Terkait kendala, Suyanto mengatakan jika masing-masing smartphone akan memiliki masalah yang berbeda. Apabila smartphone dari murid berisi game-game dengan kapasitas berat, maka akan sedikit sulit untuk membuka aplikasi soal dalam satu local net. Untuk itu, kata Suyatno, mereka harus rela menghapus sebagian koleksi game yang memperberat kinerja handphone. Jenis sistem operasi pada smartphone juga jadi kendala. Smartphone dengan sistem operasi Mac pada Iphone tidak kompeten ataupun tidak cocok untuk mengakses access point laman ujian sekolah tersebut. “Untuk saat ini SO android yang kompeten, oleh karena itu kami menyediakan lab komputer bagi yang handphone-nya tidak mumpuni,” ujarnya. Terkait dengan penggunaannya, setelah pelajar masuk aplikasi yang diakses melalui localnet dengan menggunakan nomor absen dan NIS (nomor Induk Siswa), siswa kemudian akan menerima soal yang dikerjakan oleh gurunya. Setelah sebelumnya tim publish mengupload soal ke aplikasi atau acces point di localnet. “Kemudian siswa bisa mengerjakan soal-soal dengan cara memilih pilihan ganda,” imbuhnya. Suyatno berharap, dengan adanya HBT ini, pendidikan di Kabupaten Kudus ini bisa semakin maju. Pihaknya pun dengan senang hati apabila ada sekolah sederajat yang ingin berbagi informasi mengenai penggunaan HBT ini. “Semua demi kemajuan pendidikan, walaupun kecil pengaruhnya, jika dilaksanakan bersama-sama akan jadi besar manfaatnya,” tuturnya. (qih)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: