Buku Pelajaran SD Bahas Seks Bebas dengan Kata-kata Vulgar Beredar di Banjarnegara

Buku Pelajaran SD Bahas Seks Bebas dengan Kata-kata Vulgar Beredar di Banjarnegara

BANJARNEGARA-Buku pelajaran Penjasorkes untuk kelas V SD yang beredar di sekolah di Banjarnegara, mendadak bikin heboh. Sebab dalam buku tersebut, kata-kata yang digunakan untuk membahas seks bebas dianggap terlalu vulgar. Salah satu warga Desa Gemuruh Kecamatan Bawang, M Arif Hudiono mengatakan, dia melihat kata-kata yang dipilih oleh penulis terlalu vulgar untuk ukuran kelas V SD. Dia mencontohkan adanya kalimat yang menyebutkan remaja barat melakukan hubungan pranikah, bahkan gonta ganti pasangan free seks adalah hal biasa. “Ini buku Penjasorkes Kelas 5 SD bab budaya hidup sehat. Di sini juga banyak kata-kata yang terlalu vulgar. Sata rasa anak kelas V SD akan sulit memahaminya,” kata dia, Senin (14/11). Kalimat atau kata yang ada di buku tersebut memang benar. Namun dia menilai belum pantas diceritakan untuk anak-anak SD. Selain itu, dalam buku tersebut juga diceritakan akibat dari hubungan seks bebas. "Hasil dari pembelajaran, anak sering bertanya tentang istilah orang dewasa yang orang tua sendiri kesulitan menjelaskannya. Kami harap ada perhatian dari dinas pendidikan," tegasnya. Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dindikpora) Banjarnegara, Noor Tamami, mengaku belum melihat buku yang dimaksud. Namun demikian, dia akan melakukan kajian lebih lanjut perihal kebaradaan buku pelajaran yang sudah meresahkan warga. “Bahasa buku memang harus jelas, karena penafsiran pembaca tentu berbeda-beda. Kami akan segera melihat dan mengkaji keberadaan buku itu,” ujarnya. Dindikpora akan memanggil tim penyususn untuk dimintai klarifikasi. Jika dari hasil kajian memang terlalu vulgar, pihaknya akan menarik buku Penjasorkes tersebut dari sekolah-sekolah. “Biasanya tim penyusun itu dari KKG kalau untuk sekolah dasar. Pokoknya dalam waktu dekat ini, akan segera kami tinfak-lanjut,” tambah dia. (uje/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: