Dampak Kemarau, Puluhan Hektare Sawah di Banyumas Alami Gagal Panen

Dampak Kemarau, Puluhan Hektare Sawah di Banyumas Alami Gagal Panen

Rombongan turis asal Netherland asyik melihat proses panen padi di areal persawahan di Kejawar Kecamatan Banyumas.-Dok Radarmas-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Akibat fenomena El Nino pada musim kemarau tahun 2023 ini, puluhan hektare lahan pertanian atau sawah di Kabupaten Banyumas alami gagal panen.

Berdasarkan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DinpertanKP) Kabupaten Banyumas, terdapat 76 hektare sawah di Banyumas terdampak gagal panen pada bulan Juli kemarin.

Kepala Dinpertan KP Banyumas, Jaka Budi S menyebutkan, terdapat 76 hektare sawah mengalami kekeringan di Banyumas dan menyebar di sejumlah Kecamatan.

BACA JUGA:BMKG Prediksi Bulan Agustus Menjadi Puncak Kemarau di Banyumas dan Sekitar

"Di Kecamatan Wangon terdampak kekeringan 8 hektare, Kalibagor 6 hektare, Cilongok 60 hektare dan Kembaran 2 hektare," katanya, Kamis (10/8/2023).

Selain kekeringan, terjadinya gagal panen juga diakibatkan oleh wereng dan organisme pengganggu tanaman.

Dengan sawah yang terdampak wereng yaitu seluas 2 hektare di Kecamatan Somagede. Serta terdampak OPT 4 hektare di Kecamatan Sumbang dan 2 hektare di Kecamatan Kembaran.

Kemudian, menerapkan pengairan berselang atau irigasi intermittent untuk daerah-daerah irigasi yang dekat dengan mata air.

"Sistem irigasi intermittent di daerah-daerah irigasinya lancar, daerah-daerah dekat dengan mata air seperti Baturraden, Sumbang, Kedungbanteng, Pekuncen dan Cilongok. Ini bisa menghemat air irigasi di daerah atas sehingga nanti bisa dimanfaatkan air itu untuk irigasi di daerah bawah," jelasnya. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: