Di Pekuncen Banyumas, Sebagian Pelajar SMP Pulang Sekolah Masih Diangkut Pikap

Di Pekuncen Banyumas, Sebagian Pelajar SMP Pulang Sekolah Masih Diangkut Pikap

Sebagian siswa SMP di Kecamatan Pekuncen pulang sekolah dengan pikap yang peruntukkannya bukan untuk mengangkut orang.-YUDHA IMAN PRIMADI/RADAR BANYUMAS-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Di wilayah pedesaan seperti Kecamatan Pekuncen dengan berbagai tantangan pada transportasi umumnya, sebagian pelajar SMP Negeri pulang dari sekolah ke rumah dengan diangkut angkutan barang berjenis pikap.

Pantauan Radarmas, pikap yang peruntukkannya untuk mengangkut barang justru dipakai menjemput kepulangan sebagian siswa di salah satu SMP Negeri di Pekuncen. Tidak menunggu di luar sekolah, pikap menjemput sampai ke halaman sekolah. Tidak kurang dari lima siswa ikut pulang dengan pikap beramai-ramai.

Dikonfirmasi terkait kondisi tersebut, Kepala Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Ajibarang, Alkori mengatakan sebenarnya untuk angkutan barang termasuk pick up tidak dibenarkan untuk mengangkut orang karena tidak sesuai peruntukannya. Mengenai peringatan, lingkup UPPKB Ajibarang hanya saat kendaraan barang terpantau di wilayah Jembatan Timbang Ajibarang.

BACA JUGA:Lakukan Aksi Hadang Truk di Jalan Raya, Puluhan Remaja Digelandang ke Polsek

"Dan saat jam pulang sekolah, angkutan barang pengangkut siswa tersebut cenderung menghindari jembatan timbang. Mungkin takut ditilang," katanya.

Alkori menjelaskan untuk peringatan kepada angkutan barang yang mengangkut siswa SMP saat pulang sekolah tersebut, lebih tepat dari dinas teknis kabupaten yang melakukan. Hanya sepengetahuan bagi jalur yang tidak dilalui angkutan umum, dari dinas teknis masih memberikan toleransi. Tindaklanjutnya bisa ada pengusulan angkutan yang dilengkapi dengan trayek.

"Lebih tepat yang menindaklanjuti persoalan tersebut dari Dinas Perhubungan kabupaten," terang dia.

Tidak hanya di Pekuncen, di wilayah Kecamatan Ajibarang sebagian pelajar sepulang sekolah juga tampak kurang tertib dalam menaiki angkutan kota atau angkutan pedesaan. Bisa disebabkan karena tidak ingin menunggu angkutan terlalu lama atau ketinggalan temannya, sebagian pelajar SMP di Ajibarang pulang dari sekolah dengan bergelantungan di pintu angkutan bahkan terkadang ada yang naik sampai ke atas atap angkutan. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: