Mandiri Sahabatku Lahirkan Wirausaha Potensial dari PMI, 17 Ribu PMI Ikuti Mandiri Sahabatku di Enam Negara
Bank Mandiri terus mendorong para pekerja migran Indonesia (PMI) agar naik kelas menjadi wirausaha dalam mewujudkan kemandirian ekonomi diwujudkan melalui program pemberdayaan dan pengembangan kewirausahaan bertajuk Mandiri Sahabatku (MS). -Bank Mandiri untuk Radarmas-
HONGKONG, RADARBANYUMAS.CO.ID - Bank Mandiri terus mendorong para pekerja migran Indonesia (PMI) agar naik kelas menjadi wirausaha dalam mewujudkan kemandirian ekonomi. Hal ini diwujudkan Bank Mandiri melalui program pemberdayaan dan pengembangan kewirausahaan bertajuk Mandiri Sahabatku (MS).
Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir agar bank-bank milik negara (Himbara) terus mendukung para (PMI). Dalam sambutan yang telah direkam sebelumnya, Erick menyampaikan Himbara memiliki peran besar dalam memberikan pendampingan hingga permodalan bagi para PMI yang berwirausaha sebelum maupun saat kembali ke Indonesia.
Menurut Erick, PMI perlu segera memiliki budaya menabung dan memiliki keinginan untuk belajar berwirausaha, terutama mereka yang ingin kembali ke tanah air. Ia berharap bank-bank BUMN terus membantu pendampingan supaya PMI bisa mempersiapkan masa depan lebih baik.
Guna mewujudkan hal itu, Program Mandiri Sahabatku berangkat dengan semangat “Menjadi Pengusaha di Negeri Sendiri” kembali digelar di beberapa negara. Adapun program pelatihan telah dilaksanakan pada rentang waktuw 2022-2023 secara online dan offline dengan total partisipan 2.312 PMi yang tersebar di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, dan penutupan di Hong Kong.
“Kegiatan ini memiliki serangkaian program mulai dari pembekalan dasar finansial, pembinaan keuangan pribadi, hingga pembinaan dan pelatihan terkait kewirausahaan untuk PMI yang hendak membuka usaha ataupun yang sudah punya usaha,” ujar Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam seremoni Penutupan Mandiri Sahabatku 2022-2023, di Hongkong, Minggu (9/7).
Untuk itu, Program pendampingan kewirausahaan PMI ini diakhiri dengan beberapa kompetisi yang memberikan hadiah uang guna mengasah hasil pelatihan dan memberikan apresiasi kepada PMI. Hasilnya, lima PMI tampil sebagai jawara di dua kategori berbeda serta berhasil memperoleh pendanaan dari Bank Mandiri senilai total HK$ 9.000.
Pada kategori Bisnis Masa Depan, Samiati (PMI asal Malang) berhasil memperoleh pendanaan HK$ 2.500, disusul oleh Tutik Suluyah (PMI asal Ponorogo) dengan pendanaan HKD1.500 dan Tumisih (PMI asal Grobogan Jawa Tengah) di posisi ketiga dengan pendanaan HK$ 1.000.
Sedangkan di kategori Pecah Telor, Carini (PMI asal Cirebon) berhasil menjadi juara pertama dengan berhak mendapatkan pendanaan HK$ 2.500 dan Nurkayati (PMI asal Kediri) pada posisi kedua mendapatkan pendanaan sebesar HK$ 1.500.
Khusus pada kategori Bisnis Masa Depan, PMI diminta untuk menyusun rencana memulai usaha setelah kembali ke Indonesia secara realistis. Pada kompetisi ini, aspek yang dinilai meliputi peluang usaha, inovasi usaha, dan komitmen.
Sementara di kategori Pecah Telur, PMI diminta menunjukkan keterampilan untuk menjual barang apapun dengan modal 100 HKD sesuai ketentuan yang berlaku. Aspek yang dinilai meliputi barang yang dijual, strategi penjualan, durasi penjualan, dan keuntungan penjualan.
Tak hanya itu, Program MS kali ini juga menyediakan kategori Best Boss untuk mengapresiasi Majikan PMI di Hongkong yang telah memperlakukan PMI dengan baik dan mendukung PMI tersebut mengikuti program MS. Adapun pemenang kategori ini ialah Heni Hardiya, Poniati, dan Siti Nurhalimah yang masing-masing mendapatkan hadiah senilai HK$ 1.500.
Menurut Darmawan, pendanaan ini juga bisa menjadi motivasi bagi PMI untuk terus mengembangkan skill kewirausahaannya. Juga sebagai bukti bahwa PMI mampu meluncurkan bisnis mereka sendiri, menghasilkan lapangan kerja baru, dan meningkatkan pendapatan mereka.
Sejak 2011 hingga saat ini, program tahunan "Mandiri Sahabatku" telah merangkul lebih dari 17.000 PMI dari berbagai latar belakang dan kalangan di sejumlah negara, yakni di Malaysia, Singapura, Hongkong, Korea Selatan, Jepang dan Timur Tengah. Bank Mandiri berharap Mandiri Sahabatku bisa menjadi bekal bagi PMI di luar negeri ketika kembali ke Tanah Air dan mampu menjadi wirausaha yang kreatif, tangguh serta mampu membuka lapangan kerja yang lebih luas.
Tidak hanya itu, Bank Mandiri juga menyediakan program Bapak Asuh, yang saat ini bekerjasama dengan mitra Bank Mandiri untuk menjadi mentor pembimbing bagi alumni PMI dalam memulai dan mengembangkan usaha mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: