Angka Pengangguran Terus Ditekan, Ini Upaya Pemkab Purbalingga

Angka Pengangguran Terus Ditekan, Ini Upaya Pemkab Purbalingga

Para peserta pelatihan di BLK Purbalingga, Selasa 6 Juni 2023. (Dinkominfo Purbalingga untuk Radarmas)--

PURBALINGGA,RADAR BANYUMAS- Angka pengangguran terbuka selama 3 tahun terakhir di Kabupaten Purbalingga  terus menurun. Tercatat pada tahun 2020 angka pengangguran  6,1 persen. Kemudian menjadi 6,05 persen di tahun 2021 dan turun kembali menjadi 5,23 persen pada 2022 dari total jumlah penduduk usia kerja.

Dinas Tenaga Kerja (Dinaker) Kabupaten Purbalingga berupaya menindaklanjuti meminimalkan angka pengangguran dan mengatasi pengangguran melalui Balai Latihan Kerja (BLK). Yaitu BLK yang dimiliki Pemkab Purbalingga.

Kepala Dinaker Kabupaten Purbalingga, Heriyanto, Selasa 6 Juni 2023 menjelaskan, BLK merupakan wujud komitmen Bupati Purbalingga untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan dari generasi muda produktif yang membutuhkan sentuhan maupun pendampingan.

“BLK ini kan wujud komitmen Pemkab Purbalingga agar generasi muda atau angkatan kerja lebih memiliki keterampilan. Ini kita seleksi para pendaftarnya,” katanya.

Lebih lanjut dijelaskan, ada beberapa program yang bisa diikuti secara gratis bahkan mendapat uang saku selama pelatihan.

BLK membuka pelatihan kursus kecantikan, tata boga, menjahit, otomotif, perbaikan AC, multimedia dan las. Setiap tahun BLK bisa mengadakan pelatihan hingga empat angkatan yang pendaftarannya bisa diakses secara daring.

“Satu kelas maksimal 16 orang. Ada yang pelatihannya 20 hari bahkan sampai 33 hari  seperti yang otomotif,” ujarnya.

Setelah selesai mengikuti pelatihan, tidak hanya sertifikat yang didapat. Lalu sesuai nama dan alamat, para peserta akan ditelusuri sudah bekerja atau membuka usaha sendiri.

“Ya, tentunya kami akan melakukan pantauan apakah para peserta sudah bekerja atau membuka usaha sendiri,” ungkapnya.

Diana Dwi Lestari, salah satu peserta asal Desa Toyareka menuturkan, motivasi dirinya mengikuti pelatihan adalah agar dirinya bisa memiliki keterampilan yang diterimanya.

Ia berharap bisa digunakan untuk membuka usaha salon. Dirinya berharap, setelah mengikuti pelatihan dan membuka usaha, tingkat ekonomi dan kesejahteraannya akan meningkat.

“Saya akan membuka usaha. Semoga ini bisa meningkatkan kesejahteraan kami para peserta,” ungkapnya. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: