Alat Cuci Darah Terbatas, Pasien di RSUD Hj Anna Lasmanah Banjarnegara Terpaksa Mengantri
BANJARNEGARA - Kebutuhan alat cuci darah (Hemodialisa) dengan pasien penderita ginjal di RSUD Hj Anna Lasmanah Banjarnegara, ternyata belum imbang. Bahkan antrean pasien bisa mencapai 40 orang lebih. Sedangkan kemampuan rumah sakit milik daerah tersebut melayani pasien baru separuhnya. Direktur RSUD Banjarnegara, Agung Budianto mengatakan, saat ini baru memiliki empat unit alat cuci darah. Dengan banyaknya jumlah pasien, dibutuhkan sedikitnya empat unit lagi agar antrian tidak terlalu panjang. "Saat ini RSUD memiliki empat alat cuci darah dan digunakan pada shift pagi dan sore. Pertengahan tahun ini kami harapkan alat itu sudah ada, sehingga jumlah pasien yang ditangani lebih banyak lagi,” kata Agung Dia menjelaskan, penderita gagal ginjal yang kronik atau Chronik Kidney Disease (CKD) yang lebih efektif adalah dengan program cangkok ginjal. Namun, metode tersebut ada kendala yaitu mencari donor yang sesuai. Sedangkan penanganan paling mudah yaitu dengan menjalani cuci darah. Data yang ada, ada 22 pasien yang sudah tertangani, semuanya merupakan pasien yang selama ini menjalani perawatan cuci darah di rumah sakit diluar Banjarnegara. Dalam pelayanan cuci darah ini, pihaknya mengutamakan pasien pemegang kartu BPJS yang secara administrasi sudah berjalan,. Penjabat (Pj) Bupati Banjarnegara, Prijo Anggoro Budhi Raharjo berharap alat cuci darah yang dibutuhkan segera tiba. Dengan begitu, penderita gangguan ginjal tidak perlu lagi pergi ke rumah sakit di luar kota. “Memang belum semua bisa tertangani , namun seiring bertambahnya peralatan, akan bertambah pula jumlah pasien HD yang tertangani," kata Anggoro. Dengan ditambahnya peralatan medis dan dokter spesialis, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan rumah sakit daerah ini dengan maksimal dan dapat lebih meringankan beban masyarakat jika akan menjalani pengobatan. (drn/din)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: