Bupati Banyumas Ir Achmad Husein Dorong OPD Untuk Penanganan Stunting Lebih Instensif

Bupati Banyumas Ir Achmad Husein Dorong OPD Untuk Penanganan Stunting Lebih Instensif

Penandatanganan komitmen penanganan stunting, Senin (22/5) di Pendopo Si Panji.-Foto Mahdi / Radar Banyumas -

PURWOKERTO - Bupati Banyumas ir Achmad Husein memberikan arahan dengan tegas kepada OPD pada kegiatan rembuk stunting Kabupaten Banyumas dan Penandatanganan komitmen bapak bunda asuh anak stunting (BAAS) oleh OPD, Senin (22/5) di Pendopo Si Panji. 

Bupati Banyumas ir Achmad Husein memulai sambutannya dengan mengabsen satu per satu OPD yang hadir dan tidak. Beberapa kepala OPD yang tak hadir atau pun yang diwakili, diminta untuk bertemu langsung dengan pak Bupati. 

"Kenapa saya absen, karena ini menyangkut target dan fundamental masalah. Kalau ini tidak selesai, maka ini hanya buang-buang waktu. Amanah tidak dilaksanakan dengan baik," tegasnya. 

Dia meminta agar penanganan stunting dilakukan secara serius. Agar, anak-anak di Banyumas sehat. Pihaknya meminta agar permasalahan stunting bisa semakin cepat teratasi. 

"Selesaikan ini caranya mudah. Tidak sulit. Karena datanya ada. Dan benihnya kelihatan. Yaitu, anak-anak dari mulai sebelum lahir sudah harus disiapkan agar tidak stunting," ujar dia. 

Dia menjelaskan, jika mulai dari ciri khas, parameter disebut stunting, semua data itu sudah ada dan sudah tercatat. "Sudah ada by name by adress tiap desa. Semua itu sudah ada, salah besar kalau kita hanya diam saja," terangnya. 

Dari hasil paparan, jumlah stunting di Banyumas ada sekitar 10 ribu. Maka, lanjut dia, komitmen ini harus dituntaskan. "Nanti dibagi. Bisa menggandeng pengusaha-pengusaha. Agar dibantu sampai tidak stunting. Karena stunting tidak hanya butuh satu kali penanganan. Stunting itu harus penanganan rutin sampai kemudian sudah masuk kriteria tidak stunting," tuturnya. 

Kemudian, lanjut dia, tiap OPD harus jelas menangani desa mana saja, menanagani siapa saja. "Agar terukur. Di bentuk tim Task Force untuk mengontrol implememtasi terhadap penanganan ini," tandasnya. 

Sementara itu, Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sadewo Tri Lastiono mengatakan kalau stunting tidak ditangani serius, bisa menjadi masalah yang besar. 

Terlebih, jika dikaitkan dengan prediksi bonus demografi 2020-2030. Dimana pada rentan waktu itu, Indonesia memiliki sekitar 180 juta orang berusia produktif. 

"Secara rutin kita lakukan rembug stunting sebagai salah satu langkah konkrit untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Banyumas," tandasnya. (mhd) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: