Susah Sinyal, 12 Desa di 15 Kecamatan Belum Tersentuh Penyedia Seluler

Susah Sinyal, 12 Desa di 15 Kecamatan Belum Tersentuh Penyedia Seluler

BTS : Salah satu menara telekomunikasi saat akan dibangun pihak swasta pada tahun lalu sedang dicek tim perizinan.-AMARULLAH/RADARMAS-

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID- Hingga tahun 2023 ini, masih ditemukan wilayah yang belum klir koneksi sinyal provider GSM.

Bahkan dari 15 kecamatan yang terdeteksi, ada 12 desa yang sesuai riset online aplikasi, masih blank spot sinyal, karena belum ada menara telekomunikasi seluler atau Base  Transceiver Station (BTS).

Tercatat ada blank spot dan susah sinyal yang dilaporkan di 15 kecamatan. Hanya saja tidak di semua desa dalam satu kecamatan. Hanya beberapa titik saja.

Kelimabelas kecamatan itu masing- masing Kecamatan Kemangkon, Padamara, Bojongsari, Kutasari, Mrebet, Bobotsari, Karangreja, Karangjambu, Karanganyar, Kertanegara, Karangmoncol, Rembang, Pengadegan, Kejobong dan Kecamatan Kaligondang.

"Ada beberapa desa yang salah satu provider bagus, provider lainnya blank (kosong) dan seterusnya," kata Kepala Bidang Sandi, Statistik dan Telekomunikasi, Dinkominfo Kabupaten Purbalingga, Sapto Suhardiyo, Minggu 7 Mei 2023 petang.

Tidak adanya sinyal artinya, sinyal provider GSM belum bisa semuanya masuk, hanya ada satu dan dua provider saja. Pihaknya kurang lebih sebulan lalu telah mengajukan permohonan kepada Dinkominfo Provinsi Jateng untuk melaporkan soal kondisi ini. 

"Permohonan adanya internet maupun jaringan seluler di wilayah yang masih blank spot belum bisa dipastikan terealisasi atau tidak tahun ini. Namun sudah kami upayakan," tambahnya.

Meski begitu, adanya blank spot ini tidak keseluruhan provider. Sebenarnya, layanan telepon seluler semakin merata, karena  penyebaran  BTS.

Baik pada penyedia layanan GSM maupun layanan lainnya. Namun dia juga tidak menampik jika meski sudah tidak blank spot, masih ada yang kesulitan saat harus stabil pancaran frekuensinya.

Pihaknya berharap, semakin tahun perkembangan informasi dan dunia TI semakin memudahkan komunikasi dan di pemerintahan bisa menjadi jalan efisiensi waktu dan biaya. 

“Kami juga sedang membenahi koneksi di jajaran OPD. Termasuk mendukung sejumlah aplikasi online dan aplikasi pendukung lainnya,” tegasnya. (amr)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: