Jenazah Pasutri Asal Lampung Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang Diserahkan ke Keluarganya
PASUTRI ASAL LAMPUNG : Jenazah pasutri asal Lampung yang menjadi korban pembunuhan dukun pengganda uang diserahkan pada pihak keluarga untuk dimakamkan di tempat asalnya. Pujud Radar Banyumas --
BANJARNEGARA - Setelah dilakukan pemeriksaan dan pencocokan dengan anak korban, dua jenazah pasangan suami istri asal Lampung yang menjadi korban pembunuhan berantai Tohari alias Slamet sang dukun pengganda uang akhirnya diserahkan ke keluarganya.
Dua korban pasangan suami istri tersebut adalah Irsan dan Wahyu Triningsih, keduanya merupakan wargaTanjung Rejo Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Lampung. Setelah dipastikan dan ada kecocokan, dua jenazah tersebut kemudian dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan di kampung halamannya dengan menggunakan jalur darat.
Agus Irwanto, Kepolisian Lampung mengatakan, setelah ada kecocokan, maka jenazah kedua korban langsung dibawa pulang. Keluarga akan memakamkan dua jenazah itu di kampung halaman.
“Sudah ada kecocokan antara anak dan dua jenazah korban, jadi jenazah langsung kami bawa ke kampung halaman,” ujarnya, Jumat (7/4).
BACA JUGA:Lembaga Pendidikan Diberikan Kewenangan Tentukan Kelulusan Peserta Didik
Seperti diketahui, Tohari alias Slamet sang dukun pengganda uang di Banjarnegara telah jadi tersangka pembunuhan berantai. Bahkan dari hasil sementara, jumlah korban pembunuhan dukun pengganda uang ini mencapai 12 orang. Dukun Slamet mengubur para korban di ladangnya.
Dari jumlah tersebut 3 jenazah sudah teridentifikasi. Mereka adalah Paryanto warga Sukabumi, Irsan dan Wahyu Triningsih warga Lampung. Sementara sembilan jenazah masih belum terdeteksi identitas dan asal korban.
Mbah Slamet membunuh kliennya dengan memberi racun potas. Lalu, mengubur kliennya di sekitaran lingkungan rumahnya di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.(jud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: