Ramai di Medsos, Pengurus BEM FEB Unsoed Diberhentikan KarenA Diduga Lakukan Pelecehan Seksual

Ramai di Medsos, Pengurus BEM FEB Unsoed Diberhentikan KarenA Diduga Lakukan Pelecehan Seksual

Seorang mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto dituding melakukan pelecehan seksual. Mahasiswa yang tercatat sebagai pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsoed itu pun diberhentikan secara tidak terhorm--

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID- Seorang mahasiswa, pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) diberhentikan secara tidak terhormat dari jabatannya. 

Mahasiswa dengan inisial AHM yang menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri BEM FEB Unsoed 2023 itu dicopot dari jabatannya usai diduga melakukan pelecehan seksual terhadap salah satu mahasiswi. 

Kabar itu pun ramai setelah diunggah oleh akun @Unsoedfess1963 di twitter. Dalam unggahannya sejak di postingan dua hari yang lalu, pemilik akun memposting surat keputusan (SK) BEM FEB Unsoed yang berisikan pemberhentian tidak terhormat terhadap AHM.

AHM diberhentikan secara tidak terhormar karena diduga melakukan pelecehan seksual.

Dikonfirmasi terkait hail itu, Presiden BEM FEB Unsoed, Rafi Muhammad Warits mengatakan, SK itu benar adanya.

"Kejadiannya dugaan pelecehan seksual pertengahan-awal bulan kemarin. Laporannya ke kami akhir bulan kemarin, kira-kira 3 minggu setelah kejadian," katanya, Selasa (7/3). 

Rafi juga menjelaskan, jika pengurus BEM telah melalukan klarifikasi terhadap AHM dan korban secara terpisah. 

"Pelaku dan korban menyampaikan hal serupa. Pelaku kooperatif, menyampaikan permintaan maaf juga kepada korban," jelasnya.

Lalu setelah klarifikasi, pengurus BEM FEB Unsoed kembali menggelar rapat pimpinan, dan hasil keputusannya, AHM diberhentikan secara tidak hormat dari kepengurusan.

Adapun, SK Keputusan itu, menurut Rafi diunggah di akun Instagram dan Twitter BEM FEB Unsoed, lantaran atas dasar permintaan korban serta persetujuan AHM. 

"Dalam rapat pimpinan, ada pelaku juga minta maaf. Kesepakatannya pelaku dicopot, untuk transparansi (SK) di-share, dengan menyertakan kenapa dicopot dan nama lengkap," paparnya. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: