Sempat Ngeyel Terkait Tanaman Odot, Lurah Kebokura: Berakhir Damai

Sempat Ngeyel Terkait Tanaman Odot, Lurah Kebokura: Berakhir Damai

Eksekusi odot yang ditanam pinggir ruas jalan nasional, Kamis (15/12). Tanaman odot menjadi sarang tikus sehingga merugikan petani. (Lurah Kebokura untuk Radarmas)--

BANYUMAS-Upaya mediasi untuk menyelesaikan persoalan tanaman odot yang merugikan petani sudah pernah dilakukan.  Akan tetapi, pemilik odot tidak kooperatif.

"Mediasi di kelurahan, pemilik sapi tidak datang. Lalu, didatangi ke rumah, menghilang," beber Lurah Kebokura Umi Sangadah.

Lantaran pemilik odot selalu mangkir. Pemerintah Kelurahan Kebokura mengambil tindakan. Lurah Kebokura Umi Sangadah turun langsung bersama Babinsa dan lainnya mendatangi rumah penanam odot.

Lurah Kebokura memberikan pemahaman kepada pemilik sapi yang menanam odot tentang aturan hukum. Larangan menanam yang merugikan orang lain di jalur ruas jalan nasional tanpa ijin.

"Peternak sapi menurut untuk membuat surat pernyataan ditandatangani di atas materai. Batas waktu seminggu untuk membabat tanaman odot," papar Umi Sangadah.

Sedangkan untuk kotoran sapi yang dibuang di pematang sawah petani. Lurah Kebokura menyarankan untuk kotoran ditampung di kandi. Kelurahan koordinasi dengan Dinas Pertanian untuk pembuatan kompos.

"Walau awalnya ngeyel, alhamdulilah akhirnya berakhir damai setelah diberi penjelasan yang dapat dimengerti oleh peternak sapi," tandas Umi Sangadah. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: