Sinkronisasi Data Jadi Kendala

Sinkronisasi Data Jadi Kendala

Sama seperti PHB, PAS di MTsN 1 Banyumas pekan ini juga berlangsung dengan pengawasan ketat oleh guru.-Foto Yudha Iman P / Radar Banyumas -

PURWOKERTO - Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kabupaten Banyumas Suhriyanto, mengatakan, untuk bisa mencapai target peringatan dua besar penerapan pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM) perlu dilakukan pembenahan terkait update data dapodik. 

"Mengapa kita sulit mencapai peringkat satu dan dua, itu karena data kita tidak valid. Banyak sekolah SMP di data guru 40 padahal aslinya 36," kata dia. 

Ia menambahkan, data tersebut nantinya menjadi patokan pada saat mengisi platform PMM. 

"Kendala bukan di dinas. Tapi sinkronisasi data Dapodik dengan data yang rilis setiap Minggu," jelas dia. 

Lanjut,  menurutnya tanpa ada sinkronisasi data antara daerah dan pusat maka akan sangat sulit Kabupaten Banyumas bisa mencapai peringkat dua besar pemanfaatan PMM. 

"Sudah kita sampaikan ke dinas. Kalau data seperti ini terus kita tidak pernah bisa 100 persen," ucapnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: