Banyumas Bentuk Forum Cegah Kekerasan pada Anak dan Perempuan
Ketua FK-KKG, Dr Tri Wuryaningsih (kanan) menyampaikan kasus kekerasan pada perempuan dan anak di Kabupaten Banyumas, pada FGD Pembentukan FK-KKG di aula BKPSDM, Kamis (17/11).-Foto Laily Media Y / Radar Banyumas-
PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID- Kasus kekerasan pada anak dan perempuan di Kabupaten Banyumas, masuk peringkat ketiga di Jawa Tengah setelah Semarang dan Solo. Hal itu disampaikan Kepala Forum Komunikasi Kesetaraan dan Keadilan Gender (FK-KKG), Dr Tri Wuryaningsih (Triwur).
Maka dari itu terbentuk FK-KKG dan Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA), sejak 12 Agustus 2022. Ditandatangani Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono.
Triwur mengatakan, saat ini sudah ada UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) di Kabupaten Banyumas. Namun sumber daya manusia (SDM) yang ada masih minim, sehingga banyak kasus yang tidak bisa didampingi dengan baik.
BACA JUGA:OJK Purwokerto Selenggarakan Donor Darah, Rangkaian HUT OJK Ke-11
"Pendamping hanya satu, sementara menangani kasus se-Kabupaten Banyumas," katanya pada focus group discussion (FGD) FK-KKG, Kamis (17/11) di Aula BKPSDM.
Dia menuturkan, sampai sekarang belum ada kerja sama dari UPTD PPA, yang menggandeng lembaga lain dengan komitmen sama mengenai kekerasan pada perempuan dan anak. Pada forum ini dibutuhkan peran dan partisipasi masyarakat.
"Sebagai syarat bisa dilaksanakan program-program dari UPTD PPA," tuturnya.
BACA JUGA:Digelar Awal Desember, Persibas Banyumas Siap Tarung di Piala Soeratin U-17 2022.
Sementara itu, kekerasan pada perempuan dan anak di Kabupaten Banyumas per tahun rata-rata di atas120 kasus. Tiap tahun tren cenderung naik, tetapi kadang kala juga menurun.
Triwur menyampaikan, mengenai kasus tidak bisa dikatakan ketika turun, berarti betul-betul turun atau tidak ada kasus. Barangkali memang tidak terlapor.
BACA JUGA:KFC Dukung Program Pencarian Talenta Berbakat untuk Kebutuhan Timnas Basket Indonesia Masa Depan
"Kasus kekerasan seperti fenomena gunung es, apa yang terjadi di masyarakat, lebih besar dari apa yang dilaporkan ke UPTD PPA dan kepolisian," pungkasnya. (ely)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: