Baru Buka, Umbul Ponggok & Umbul Pelem Tutup Lagi: Pengunjung Terpapar

Baru Buka, Umbul Ponggok & Umbul Pelem Tutup Lagi: Pengunjung Terpapar

Pjs Bupati Klaten Sujarwanto Dwiatmoko memantau Umbul Pelem di Desa Wunut, Kecamatan Tulung bersamaan dengan random swab test pada 30 Oktober lalu. (ANGGA PURENDA/RADAR SOLO) KLATEN – Tiga hari uji coba wisata air, dua wisata air atau umbul di Klaten terpaksa harus ditutup lagi. Pasalnya, dari hasil swab test acak diketahui dua pengunjung positif terpapar Covid-19. “Memang saya mendapatkan informasi dari dinkes (dinas kesehatan) jika dari random swab test kemarin yang dilakukan di sejumlah objek wisata air, terdapat dua (pengunjung) terkonfirmasi positif Covid-19. Satu orang warga Ponggok dan seorang lainnya merupakan pengunjung Umbul Pelem asal Sukoharjo,” jelas Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Klaten Sri Nugroho. Atas temuan itu, maka pemkab memutuskan menutup dua objek wisata. Yakni Umbul Ponggok di Polanharjo dan Umbul Pelem di Kecamatan Tulung. Penutupan berlaku sejak Minggu (1/11) hingga tiga hari ke depan. https://radarbanyumas.co.id/wisata-di-dieng-tetap-buka-pmi-tekankan-protokol-kesehatan-di-obyek-wisata/ https://radarbanyumas.co.id/libur-panjang-jumlah-wisatawan-melonjak-di-baturraden/ Pemkab sudah koordinasi dengan pengelola umbil dan kepala desa (kades) setempat. Termasuk rencana dilakukan tes swab kepada seluruh pengelola Umbul Ponggok terlebih dahulu. Langkah ini dilakukan guna memastikan apakah ada yang terpapar atau tidak. “Bagi pengunjung di Umbul Pelem segera dilakukan tracking ke Sukoharjo. Sementara ini, sesuai instruksi yang diminta tutup selama tiga hari hanya Umbul Ponggok dan Pelem. Sedangkan lainnya masih bisa berjalan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat,” ucapnya. Penutupan sementara dilakukan agar tidak terjadi klaster wisata air yang selama ini dikhawatirkan. Bagi pengelola yang destinasi wisata airnya masih buka, diminta bertanggung jawab penuh di tempatnya masing-masing agar tidak muncul kasus Covid-19 kembali. Diakui, dibukanya objek wisata air di Klaten, langsung disambut antusias wisatawan yang datang ke Kota Bersinar. Berdasarkan data dari Disparbudpora Klaten, puncak jumlah kunjungan ke destinasi wisata terjadi pada Sabtu (31/10), mencapai 14.060 pengunjung. Total jumlah pengunjung sejak Rabu-Sabtu (28-31/10) sudah tembus 40 ribu pengunjung. Sementara itu, Direktur BUMDes Tirta Mandiri Ponggok Muhammad Hendrik Vidiyanto mengatakan, orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 memang berasal dari warga Desa Ponggok sendiri. Dia menegaskan yang bersangkutan bukan karyawan BUMDes Tirta Mandiri yang selama ini mengelola Umbul Ponggok. “Kemarin ada sembilan orang yang random tes swab itu. Salah satunya terkonfirmasi positif Covid-19. Kami tetap koordinasi dengan dinkes, nanti disarankan bagaimana. Tapi yang pasti kami akan lakukan tes swab,” jelasnya. Diakui Hendrik, ada rencana penutupan Umbul Ponggok selama tiga hari. Tetapi pihaknya akan koordinasi terlebih dahulu dengan Satgas Covid-19 Kabupaten Klaten. Namun, pada Minggu kemarin (1/11), Umbul Ponggok tetap buka bagi wisatawan. Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Klaten Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan, kasus Covid-19 di Klaten masih terus fluktuatif. Pihaknya terus melakukan berbagai upaya agar mereka yang memiliki kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 bisa secepatnya diketahui ikut terpapar atau tidak. Mengingat selama ini pengiriman sampel ke Rumah Sakit (RS) UNS hingga keluar hasilnya butuh waktu tiga hari, maka pemkab akan menambah mengirimkan sampel ke RSUD Dr Moewardi. Harapannya dalam waktu 24 jam sudah diketahui hasilnya, apakah mereka terpapar atau tidak. “Kami sudah mengirimkan sampel ke RSUD Dr Moewardi sejak Jumat (30/10). Hasilnya, Sabtu (31/10) sore sudah keluar. Kalau hasilnya lebih cepat keluar, maka bisa segera diambil tindakan,” jelasnya. Selain mengandalkan dua laboratorium di RS UNS dan RSUD Moewardi, pihaknya terus koordinasi dengan RSUP dr Soeradji Tirtonegoro dan RSUD Bagas Waras Klaten. Terkait rencana penambahan polymerase chain reaction (PCR) test mobile, dia berharap dengan layanan itu menjadikan hasil dari kontak erat ke terkonfirmasi bisa diketahui dalam hitungan jam. Mengenai penambahan kasus Covid-19 yang terjadi selama liburan panjang belum bisa disimpulkan dari dampak dibukanya objek wisata air. Mengingat, selama ini masih ada keterlambatan terkait hasil pengujian spesimen. Meski begitu, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Klaten terus melakukan monitoring pengelolaan wisata air. Seperti diberitakan sebelumnya, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Klaten telah mengumumkan penambahan kasus selama liburan panjang. Dimulai pada 28 Oktober terdapat tiga orang terkonfirmasi positif Covid-19 dan enam pasien sembuh. Pada 29 Oktober terdapat 21 orang terkonfirmasi positif dengan satu di antaranya meninggal dunia dan satu pasien sembuh. “Pada 30 Oktober terdapat 44 terkonfirmasi positif Covid-19 dan satu di antaranya meninggal dunia. Pada waktu bersamaan terdapat 15 pasien yang dinyatakan sembuh,” jelas Koordinator Bidang Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Klaten, Cahyono Widodo. Pada 31 Oktober terdapat 32 orang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan satu di antaranya meninggal dunia. Masih pada waktu yang sama, terdapat delapan pasien yang dinyatakan sembuh. Hal ini menjadikan jumlah kumulatif pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Klaten terdapat 943 orang. “Dari jumlah itu sebanyak 169 orang menjalani perawatan di rumah sakit maupun melakukan isolasi mandiri. Sementara itu 741 orang sembuh dan 33 orang meninggal dunia,” ujarnya. (ren/bun/ria)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: