Sektor Pariwisata Jawa Tengah Rugi Rp 33 Miliar

Sektor Pariwisata Jawa Tengah Rugi Rp 33 Miliar

Badan Otorita Borobudur menggelar webinar di Ketep Pass berlatar Gunung Merapi. (Puput Puspitasari/Jawa Pos Radar Semarang) SEMARANG – Badan Otorita Borobudur (BOB) mencatat sektor pariwisata di Jawa Tengah merugi sekitar Rp 33 miliar sejak awal 2020 sampai Maret. Kondisi ini berdampak pada 14.367 tenaga pariwisata, ekonomi dan kreatif (parekraf). Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan BOB Bisma Jatmika mengakui pandemi Covid-19 telah menghentikan hampir seluruh kegiatan dunia pariwisata. Setidaknya, 690 destinasi wisata se-Jawa Tengah terpaksa berhenti beroperasi. “Dari 441 Desa Wisata di Jateng, ada 139 Desa Wisata yang ditutup,” ucapnya di sela self declare pengelola destinasi pariwisata di Kabupaten Magelang yang siap beroperasi di Ketep Pass Selasa (29/9/2020). https://radarbanyumas.co.id/tempat-hiburan-tutup-sebulan/ Direktur Utama Badan Otorita Borobudur Indah Juanita menambahkan pihaknya baru saja selesai memberikan pendampingan self delcare pelaku destinasi wisata menuju adaptasi kebiasaan baru (AKB) bagi empat desa wisata di Kabupaten Magelang. Meliputi Desa Wisata Kenalan, Desa Wisata Ketep Pass, Desa Wisata Banyuroto, dan Desa Wisata Wulunggunung. Semuanya siap beroperasi di tengah pandemi. Menurut Indah, sosialisasi, pelatihan, pendampingan, dan self declare AKB dilakukan berupa implementasi protokol AKB, penghitungan carrying capacity, alur wisatawan, pemetaan zonasi wisatawan, dan taffic management di destinasi wisata Embung Senja. “BOB juga memberikan dukungan sarana dan prasarana dalam menunjang implementasi AKB itu,” tuturnya ke radarsemarang.jawapos.com. Usai melakukan deklarasi di Ketep Pass, para pengelola wisata juga mengikuti webinar. Kemudian dilanjutkan mengunjungi DTW di Desa Wisata Wulunggung. Yakni Pesona Alam Gunung Gupak. Dalam kesempatan itu, hadir Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah Sinoeng Nugroho Rachmadi. Ia menyebut, saat ini sudah ada 427 DTW yang buka, serta 56 DTW sedang mengajukan izin dan simulasi. “Yang sudah buka ini kita kawal terus, kita pantau jangan sampai mereka melakukan pelanggaran protokol kesehatan,” tandasnya. (put/ton/bas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: