Ruang Isolasi RSUD Wonogiri Penuh, Tak Mampu Lagi Tampung Pasien Covid

Ruang Isolasi RSUD Wonogiri Penuh, Tak Mampu Lagi Tampung Pasien Covid

Pekerja mempersiapkan barrier di depan ruang isolasi tambahan yang sedang dipersiapkan di RSUD dr Soediran Mangun Sumarso Wonogiri, Senin (28/9). (IWAN ADI LUHUNG/RADAR SOLO) WONOGIRI - Ruang isolasi bagi pasien di RSUD dr Soediran Mangun Sumarso penuh. Meski begitu, tenaga medis dinilai masih mampu melakukan pelayanan. Plt Direktur RSUD dr Soediran Mangun Sumarso Setyorini mengatakan, saat ini kapasitas ruang isolasi yang tersedia, sudah dipakai seluruhnya. "Sampai saat ini kapasitas ruang isolasi sudah penuh," ungkap Setyorini, Senin (28/9) kepada jawapos.radarsolo.com. Sebelumnya, RSUD telah memaksimalkan kapasitas tempat tidur yang ada. Semula ada 14 tempat tidur yang disediakan bagi pasien Covid-19. Lalu dimaksimalkan menjadi 17 tempat tidur. Perluasan ruang isolasi telah dilakukan. Dengan menyediakan enam tempat tidur bagi pasien positif Covid-19 dewasa, yang saat ini pun telah digunakan semua. Diungkapkan Setyorini, saat ini sedang dipersiapkan tambahan enam tempat tidur isolasi bagi anak-anak dan ibu hamil. Pihaknya berupaya semaksimal mungkin agar lokasi isolasi itu segera rampung sehingga bisa secepatnya digunakan. "Kami upayakan tiga hari selesai. Saat ini sedang dalam proses perluasan ruang isolasi. Sudah ada 17 (tempat tidur) ditambah 12, jadi totalnya ada 29. Itu sudah maksimal," kata Setyorini. Berdasarkan pantauan Jawa Pos Radar Solo di sekitar lokasi ruang isolasi, para pekerja saat ini sedang mempersiapkan ruangan bagi anak-anak dan ibu hamil itu. Masker melekat erat di wajah para pekerja. Menurut Setyorini, para pekerja tersebut tengah membuat barrier di depan ruang isolasi itu. Sebanyak 12 ruang isolasi tambahan itu terletak berhadap-hadapan. https://radarbanyumas.co.id/2-hari-4-kasus-kematian-positif-covid-di-sukoharjo-semua-perempuan/ "Saat ini kami anggap ruang isolasinya sudah penuh. Menunggu tambahan enam tempat tidur untuk anak-anak dan ibu hamil ini," kata dia. Lantas, bagaimana bila ada pasien positif Covid-19 yang membutuhkan tempat tidur untuk perawatan? Setyarini mengatakan, pasien akan dirujuk ke rumah sakit lini satu. Di sisi lain, meski saat ini seluruh ruang isolasi penuh, Setyorini menegaskan, tenaga medis masih memadai dalam melakukan pelayanan. Namun, saat ada tambahan pasien positif Covid-19 dan membutuhkan tempat tidur, kapasitas RSUD sudah tidak sanggup. "Saat ini kami (tenaga medis) masih sanggup. Tapi tempat tidur sudah maksimal," kata dia. Setyorini meminta masyarakat tetap mewaspadai Covid-19. Diharapkan, protokol kesehatan bisa dilakukan secara optimal untuk meminimalkan potensi penyebaran Covid-19. "Tentunya dengan menggunakan masker dan rajin mencuci tangan. Jaga jarak juga jangan lupa. Demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19," ujarnya. Terpisah, Plt Bupati Wonogiri Edy Santosa mengatakan, saat ini pemkab akan menyiapkan kembali Gedung PGRI sebagai lokasi karantina khusus atau isolasi mandiri. "Gedung PGRI sedang kami siapkan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan (lonjakan kasus terkonfirmasi Covid-19,Red)," kata dia. Sebelumnya, Gedung PGRI sudah pernah disiapkan oleh pemkab. Kala itu, Gedung PGRI rencananya akan digunakan sebagai lokasi isolasi bagi para karyawan dan tenaga kesehatan RSUD dr Soediran Mangun Sumarso Wonogiri yang terpapar Covid-19 dari klaster RSUD. Namun kini seluruh karyawan dan nakes dari klaster itu sudah sembuh semuanya. (al/ria)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: